Sampai Mempersekutukan Dengan Anjingnya
Kenyataannya banyak manusia yang terjatuh dalam kesyirikan dan kekufuran. Yang jelas-jelas musyrik dan kafir betapa banyaknya jika dibandingkan dengan yang muslim. Coba renungkan serta bandingkan jumlah penduduk bumi dengan jumlah muslim. Dan yang sudah mengaku muslim pun banyak yang masih belum selamat dari perbuatan syirik, pantaslah Allah berfirman:
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُم بِاللَّهِ إِلَّا وَهُم مُّشْرِكُونَ
Dan kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah. (QS. Yusuf: 106)
Kesyirikan itu terjadi pada amalan hati, lisan dan anggota badan. Terkadang seorang selamat dari perbuatan syirik anggota badan namun tanpa sadar terjatuh pada syirik ucapan. Ibnu Abbas radhiyallahu anhu mengomentari ayat di atas mengatakan:
ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻫُﻢْ ﻳُﺸْﺮِﻙُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺸْﺮِﻙَ ﺑِﻜَﻠْﺒِﻪِ : فَيَقُوْلُ : ﻟَﻮْﻻَ اﻟﻜَﻠْﺐ ﻟَﺴُﺮِﻗْﻨَﺎ اﻟﻠَّﻴْﻠَﺔَ
Sungguh ada di antara mereka yang berbuat syirik, sampai mempersekutukan dengan anjingnya. Ia mengatakan: “Kalaulah bukan karena anjing itu niscaya kita telah kecurian semalam.” (Fathul Bari’ ibn Rajab: 1/147)
Sama juga dengan ucapan: “Kalau bukan karena dokter itu maka anakku tidak akan terselamatkan.” Atau ucapan, “Kalau bukan karena dia maka hidupku pasti masih terlunta-lunta.” Dan ucapan yang semisal.
Oleh sebab itu, jelaslah bagi kita bahwa kita harus terus belajar agama agar tahu apa saja yang merupakan macam dari kesyirikan sehingga kita dapat menghindarinya.
One Comment