ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ (KabaUrangDulu021)

Manusia termulia setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sahabat agung yang memiliki banyak keutamaan; Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu pernah mengatakan:

لَا خَيْرَ فِيْ قَوْلٍ لاَ يَرَادُ بِهِ وَجْهُ اللهِ، وَ لَا خَيْرَ فِيْ مَالٍ لَا يُنْفَقُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَلَا خَيْرَ فِيْمَنْ يَغْلِبُ جَهْلُهُ حِلْمَهُ، وَلَا خَيْرَ فِيْمَنْ يَخَافُ فِيْ اللهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ

“Tidak ada kebaikan pada ucapan yang tidak mengharapkan wajah Allah. Dan tidak ada kebaikan pada harta yang tidak dibelanjakan di jalan Allah. Tidak ada kebaikan pada seseorang yang kebodohannya mengalahkan sifat santunnya. Dan tidak ada kebaikan pula pada seseorang yang takut akan celaan manusia padahal ia berada di jalan Allah.” (Kitabuz Zuhd Abu Dawud as-Sijistani: 51) alih bahasa atsar: Siti Rismiati, Cileungsi

__________________

Demikianlah nasehat singkat sabahat mulia. Hidup ini adalah untuk mencari keridhaan Allah subhanahu wata’ala. Oleh sebab itu, tapakilah selalu jalan yang benar, jangan berpaling ke kiri atau ke kanan. Setelah itu, beristiqamah dan jangan pedulikan lagi celaan dan cibiran manusia. Ingat bahwa Allah pernah berfirman:

فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ

Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. (QS. Al-Maidah: 53)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda tentang golongan yang selamat:

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً بِأَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ أَوْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ

“Akan senantiasa segolongan dari umatku mengerjakan perintah Allah, mereka tidak termudharati oleh orang-orang yang menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah.” (HR. Muslim: 1037)

Benar kata orang-orang bijak dahulu, “Jika engkau berada di atas kebenaran, teruslah berjalan. Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.” zahir

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !