Abu Ubaidah bin Al-Jarrah – Ini Sudah Cukup Untuk Mengantarkanku
Manakala Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu tiba di Syam, para pembesar; panglima dan komandan pasukan menyambutnya. Umar bertanya kepada mereka, “Mana saudaraku?” Mereka balik bertanya, “Siapa?” Umar menjawab, “Abu Ubaidah.” Mereka berkata, “Dia akan datang sesaat lagi.”
Abu Ubaidah datang dengan unta yang bertali kekang, dia mengucapkan salam, lalu Umar berkata kepada orang-orang, “Biarkan kami berdua.” Umar berjalan bersama Abu Ubaidah ke rumahnya, Umar masuk dan tidak melihat apa pun di rumahnya selain pedang dan tamengnya. Umar berkata, “Mengapa engkau tidak memiliki perabotan?” Maka Abu Ubaidah menjawab:
يَا أَمِيْرَ المُؤْمِنِيْنَ، هَذَا يُبَلِّغُنِي المَقِيْلَ
“Wahai Amirul Mukminin, ini sudah cukup untuk mengantarku ke tempat peristirahatan (akhirat).” (Hilyatul Auliya’: 1/101-102)
________________________
Inilah potret kehidupan sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, mereka sangat mengerti tentang hakikat kehidupan. Memang hidup adalah perjalanan, butuh bekal. Akan tetapi, bukan bekal harta kekayaan dan perkakas dunia namun bekal ketakwaan dan amal shalih. Allah berfirman:
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. (QS. Al-Baqarah: 197)
Oleh sebab itu, jangan berlebih-lebihan dalam perkakas dan perabotan rumah. Belilah yang kita butuhkan saja, in syaa Allah itu sudah cukup buat mengantar kita ke tujuan akhir karena bekal utama bukan itu akan tetapi ketakwaan dan amal shalih.