AL-AHNAF – Diam Adalah Senjata Ampuh Hadapi Celaan

Al-Ahnaf bin Qais rahimahullah, seorang tabi’in mulia yang karena sifat sabarnya ia dijadikan permisalan. Sifat sabarnya terukir di saat Amr bin Al-Ahtam mendorong dan mengompori seorang lelaki untuk menghinanya dengan hinaan yang begitu pedas dan menyakitkan perasaan. Akan tetapi al-Ahnaf mengambil sikap diam seribu bahasa. Dia hanya bergeming dengan celaan tersebut, bagai karang yang tegar kala dihempas ombak lautan.

Ketika lelaki itu mengetahui bahwa al-Ahnaf tidak berkenan membalas hinaannya tersebut dan bahkan tidak mempedulikannya sedikit pun, dia pun meletakkan ibu jarinya di mulutnya dan mulai menggigitnya seraya berkata:

وَاسَوْأَتَاهُ ، وَاللَّهِ مَا مَنَعَهُ مِنْ جَوَابِي إِلَّا هَوَانِيْ عَلَيْهِ

“Aduhai kasihannya diriku! Demi Allah, tidak ada yang menghalanginya untuk membalas cacianku kecuali kehinaaku di matanya.” (Suwar min Hayatit Tabi’in: 466)


Dari kisah tersebut, sebuah pelajaran penting yang dapat kita petik bahwa terkadang diam seribu bahasa ketika menghadapi cacian dan hinaan orang pada diri kita adalah sebuah senjata ampuh nan mematikan.

Orang yang mencaci maki itu hanyalah orang yang hina, karena mulutnya kotor, ia akan tetap hina selama ia mencela. Sedangkan kita akan tetap mulia selama kita mampu bersabar dan tidak membalas. Oleh sebab itu, hadapilah celaan dan hinaan orang dengan diam. Jadilah karang atau gunung yang menjulang. Biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !