AMIR BIN ABDILLAH – Sungguh Aku Telah Memaafkannya

Seorang tabi’in yang mulia; Amir bin Abdillah at-Tamimi rahimahullah. Pada hari dimana ia akan meninggalkan negerinya Bashrah karena buntut dari isu-isu miring yang digemborkan oleh musuh-musuhnya, keluarlah orang banyak untuk melepas kepergiannya. Dan mereka mengantarkannya sampai ke Al-Mirbad yaitu sebuah tempat di luar Bashrah.

Disinilah Amir berkata kepada mereka, “Aku akan berdo’a, maka aminkanlah do’aku.” Maka orang-orang berkonsentrasi kepadanya, hening dan mata mereka tertuju kepadanya. Lalu dia mengangkat kedua tangannya dan berdo’a:

اللَّهُمَّ مَنْ وَشَىٰ بِي وَكَذَبَ عَلَيَّ ، وَكَانَ سَبَبًا مِنْ إِخْرَاجِي مِنْ بَلَدِيْ ، وَالتَّفْرِيْقِ بَيْنِي وَبَيْنَ صَحْبِي، اللَّهُمَّ إِنِّي صَفَحْتُ عَنْهُ فَاصْفَحْ عَنْهُ ، وَهَبْهُ العَافِيَةَ فِي دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ ، وَتَغَمَّدْنِي وَ إِيَّاهُ وَسَائِرَ المُسْلِمِيْنَ بِرَحْمَتِكَ وَعَفْوِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Ya Allah, siapa saja yang mencaci dan memfitnahku, sehingga menyebabkan aku keluar dari negeriku dan memisahkanku dari sahabat-sahabatku, ya Allah, sungguh aku telah memaafkannya, maka maafkanlah dia. Dan berilah dia kesehatan di dalam agama dan dunianya. Serta liputilah aku, dia dan semua kaum muslimin dengan rahmat-Mu, ampunan dan kebaikan-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih.” (Suwar min Hayatit Tabi’in: 36)

Inilah di antara pontret manusia-manusia perkasa. Karena hanya orang-orang kuat saja yang berjiwa besar, tidak dendam, mudah memaafkan, bahkan justru mendo’akan kebaikan kepada mereka yang berseberangan dengannya yang mampu melakukan hal ini.

Anda bisa bayangkan betapa sulitnya untuk memaafkan orang-orang yang menuduh dusta, pembuat isu-isu bohong, hingga membuat terusir dari kampung halaman, berpisah dengan sanak keluarga dan orang-orang tercinta. Pantaslah Allah menyediakan ganjaran yang amat besar bagi orang-orang seperti ini yaitu surga, Allah berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ، الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,  (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran: 133-134)

Oleh sebab itu, teladanilah tabi’in yang mulia ini. Jadilah manusia yang berdada lapang dan mudah memaafkan agar Allah memberikan ganti yang terbaik berupa surga-Nya. Karena satu celupan surga itu sudah cukup untuk melupakan semua kesedihan.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !