Cara Agar Senantiasa Mensyukuri Nikmat Allah

Diantara cara agar kita dapat mensyukuri nikmat Allah adalah dengan mengingat akhirat; kematian, alam kubur, hari berbangkit, hisab, surga dan neraka, dst. Hal ini kita ambil dari surat Al-Adiyat, mari kita tadabburi, Allah berfirman:

وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا ۞ فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا ۞ فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا ۞ فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا ۞ فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا ۞ إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ ۞ وَإِنَّهُ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ ۞ وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ ۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ ۞ وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ

Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka. (QS. Al-Adiyat: 1-11)

Didalam ayat ini Allah menyebutkan tiga hal yang berbeda;

Pertama ayat 1-5 tentang keadaan kuda perang dengan kepatuhannya kepada tuannya.

Kedua ayat 6-8 tentang keadaan manusia yang betul-betul ingkar terhadap nikmat Allah karena cintanya dia pada harta.

Ketiga ayat 9-11 tentang apa yang terjadi nanti di hari kiamat.

Jika kita tadabburi maka kita dapat menghubungkan ketiga bagian ini. Allah ingin menunjukkan bahwa manusia itu betul-betul ingkar terhadap nikmat Allah. Mereka dikalahkan oleh seekor hewan yaitu kuda. Hewan itu meski hanya diberi makan dan minum saja oleh tuannya namun ia pandai berterima kasih, sehingga ia ketika berada di medan tempur ia benar-benar menunjukkan rasa terimakasihnya kepada tuannya. Sedangkan manusia yang sudah diberikan nikmat yang sangat banyak oleh tuhannya, namun mereka tidak pandai berterima kasih, mereka ingkar dan parahnya mereka sendiri menyaksikan dan menyadari keadaan mereka tersebut.

Dibagian yang ketiga barulah itu sebagai solusi bagi manusia agar mereka itu pandai bersyukur dan tidak kalah dari kuda, yaitu dengan cara sering-sering mengingat akhirat. Berarti dimulai dari kematian, alam kubur, hari berbangkit, hisab, surga dan neraka, dst. Persis sebagaimana pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

“Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian” (HR. Tirmidzi: 2307)

Oleh sebab itu, marilah senantiasa mengingat akhirat agar kita dapat terus bersyukur kepada Allah. Ingat kita ini adalah manusia, makhluk yang sangat ingkar dan sering lupa. Butuh untuk selalu diingatkan.

#muhasabah diri sendiri. Ditulis di Aula Ma’had Asy-Syathiby Cileungsi, Sabtu 6 Rabiul Awal 1441H / 3 Nov 2019

Zahir Al-Minangkabawi

Instagram @maribarajacom

Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja atau dapatkan broadcast artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda  di admin berikut KLIK

Dakwah

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !