DO’AKANLAH KEBAIKAN UNTUK MEREKA

Hari ini banyak orang yang mengklaim bahwa ia adalah ahlus sunnah. Akan tetapi, sangat disayangkan hal itu hanya “pengakuan” saja sedang nyatanya ia sangat jauh dari ciri ahlus sunnah itu sendiri. Salah satu tanda seorang itu adalah ahlussunnah adalah apa yang dikatakan oleh Imam al-Barbahari rahimahullahu, ia pernah mengatakan:

إذا رأيتَ الرجلَ يَدعُو عَلَى السُّلْطَانِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ صَاحِبُ هَوىً، وَإِذَا رَأَيْتَ الرَجُلَ يَدْعُوْ لِلسُّلْطَانِ بِالصَّلَاحِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ صَاحِبُ سُنَّةٍ إِنْ شَاءَ الله

“Jika engkau melihat seseorang mendo’akan kejelekan untuk penguasa maka ketahuilah bahwa ia adalah ahli hawa (pengekor hawa nafsu), dan jika engkau melihat seseorang mendo’akan kebaikan untuk penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah Ahli Sunnah in syaa Allah.” (Syarhus Sunnah: 107)

Imam Ahlus Sunnah Ahmad bin Hambal rahimahullah, meski diuji dengan kezaliman penguasa tatkala itu namun beliau tetap mengatakan:

وَإِنِّي لَأَدْعُو لَهُ بِالتَّسْدِيْدِ وَالتَّوْفِيْقِ فِي اللَيْلِ وَالنَّهَارِ وَالتَأْيِيْدِ وَأَرَى لَهُ ذَلِكَ وَاجِبًا عَلَيَّ

“Sesungguhnya aku mendo’akannya (penguasa) siang dan malam agar diberikan kelurusan, taufik, serta pertolongan Allah dan aku memandang hal itu wajib atasku.” (As-Sunnah oleh al-Khallal: 14)

Dan bahkan, Imam Fudhail bin Iyadh rahimahullah, seorang Imam di zaman tabi’in, sampai-sampai mengatakan:

لَوْ كَانَ لِي دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ مَا جَعَلْتُهَا إِلَّا فِي السُّلْطَانِ

“Seandainya aku memiliki do’a yang mustajab maka tidaklah aku jadikan kecuali untuk mendoakan penguasa.” (Syarhus Sunnah: 107)

Kenapa hal itu merupakan tanda ahlussunnah? Karena memang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

الدِّينُ النَّصِيحَةُ  قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ

“Agama itu adalah nasihat.” Kami (para sahabat) bertanya: “Untuk siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin-pemimpin kaum muslimin, dan kaum muslimin secara umum.” (HR. Muslim: 55)

Dan Salah satu bentuk nasihat kepada para pemimpin adalah mendo’akan mereka dengan kebaikan. Bukan malah membongkar aibnya, menghina, mendo’akan jelek, dst. Oleh sebab itu, jika memang kita adalah ahlussunnah maka tunjukanlah tandanya.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !