Faidah Perubahan Dhamir Dalam Ayat

Di dalam banyak ayat terdapat perubahan gaya bahasa dalam satu redaksi kalimat, seperti firman Allah:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ

Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kalian jangan beribadah kecuali hanya kepada-Nya. (QS. Al-Isra’:23)

Rabbuka” dhamir kaf adalah kata ganti orang kedua (lawan bicara) laki-laki satu orang (kamu). Yang dituju adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Sedangkan pada kata kerja “ta’budu” adalah dhamir antum yaitu kata ganti orang kedua untuk banyak orang (kalian).

Sehingga artinya adalah, “Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya.”

Adanya perubahan dari “kamu” menjadi “kalian“. Hal semacam ini banyak di dalam Al-Qur’an. Semisal juga di dalam firman Allah:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ

Hai Nabi, apabila kalian menceraikan isteri-isteri kalian.. (QS. Ath-Thalaq: 1)

Hal itu memiliki beberapa faidah, diantaranya sebagaimana yang di sebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah:

1. Untuk membuat pihak yang diajak bicara menjadi lebih perhatian. Dengan merubah gaya bahasa maka tercapailah tujuan ini.

2. Menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah penanggung jawab umat. Khithab yang ditujukan kepada beliau ditujukan juga untuk semua umatnya.

3. Isyarat bahwa setiap apa saja yang ditujukan kepada Rasulullah shallallahu alaihi menjadi kewajiban bagi beliau serta umat beliau kecuali apabila ada dalil yang menunjukkan bahwa hal itu khusus untuk beliau shallallahu alaihi wasallam.

4. Isyarat secara khusus bahwa Nabi bukanlah Rabb akan tetapi seorang hamba yang juga diperintah oleh Allah./Art0284

Referensi:  Al-Qaulul Mufid ala Kitabit Tauhid, Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin, Darul ‘Ashimah. Hlm. 26-27

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !