HASAN AL-BASHRI (KabaUrangDulu018)

Sebagai seorang mukmin kita harus tahu bagaimana sikap yang benar dalam bermuamalah dan berinteraksi dengan sesama manusia. Hasan al-bashri pernah mengatakan:

الْمُؤْمِنُ لاَ يَجْهَلُ وَإِنْ جُهِّلَ عَلَيْهِ حَلِمَ، وَلَا يَظْلِمُ وَإِنْ ظُلِمَ غَفَرَ، وَلاَ يَبْخَلُ وَإِنْ بُخِّلَ عَلَيْهِ صَبَرَ

“Seorang mukmin itu tidaklah bodoh, dan jika dibodohi maka dia akan bersikap santun. Dia bukanlah seorang yang zalim dan ketika dizalimi, dia memaafkan. Dia bukanlah orang yang bakhil, ketika dibakhili, dia bersabar.” (Rasail Ibnu Abid Dunya: 27) Alih bahasa: Nunung Nuryani, Bogor

__________________

Demikianlah seorang mukmin yang sesungguhnya. Ia tidak akan mau berpegang pada konsep “keburukan harus dibalas dengan keburukan yang serupa”, namun sebaliknya, dadanya lapang menerima perlakuan yang menyakitkan. Ia senantiasa ingat bahwa Allah berfirman:

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ السَّيِّئَةَ ۚ

Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. (QS. Al-Mu’minun: 96)

Dengan begitu, hidupnya terasa lapang. Karena ia yakin dengan janji Allah dan hari pembalasan.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !