JANGAN TAKUT HANTU!! BERLINDUNGLAH KEPADA ALLAH

Jangan takut hantu

Jika mau disurvei, lebih banyak orang yang takut hantu daripada takut kepada Allah. Apalagi orang Indonesia. Wajar memang, karena Indonesia ini adalah “produsen” terbesar penghasil hantu. Hantu apa saja ada di sini. Mau cari yang model dan tipe apa, lengkap tersedia.

Mau hantu yang jalan kaki, loncat-loncat, terbang, atau ngesot?! ada. Mau laki, wanita, anak-anak, atau orang tua?! juga ada. Mau rambut panjang, pendek atau plontos?! ada. Mau pakai baju atau pakai sempak saja?! juga ada. Bahkan malahan sebagian “hantu” sudah jadi “artis.” Filmnya booming dan laku keras, ditonton jutaan orang.

Boleh dikatakan, bangsa kita ini besar di bawah bayang-bayang cerita hantu. Makanya tidak heran, jika melewati tempat-tempat yang dianggap angger tidak sedikit orang yang harus minta izin dulu agar tidak diganggu. “Mbah, permisi mbah, numpang lewat.” Mereka menyakini, itu adalah kalimat penyelamat. Kalau tidak, nanti akan dihantui dan diganggu oleh penunggu tempat itu.

Sebagai seorang muslim atau muslimah, kita harus tahu bahwa tidak boleh meminta perlindungan kepada selain Allah, termasuk di antaranya kepada jin. “Hantu” dan “penunggu” tempat anggker yang ditakuti itu adalah jin. Meminta perlindungan kepada mereka adalah sebuah kesyirikan. Allah berfirman:

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin: 6)

Takut, adalah tabiat manusia. Meski terkadang kita merasa takut, tapi jangan sampai mengucapkan ucapan yang menunjukkan kita takut dan butuh pada perlindungan mereka; jin-jin itu. Berlindunglah kepada Allah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengajarkan kita caranya.

Dari Khaulah binti Hakim, ia menuturkan: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ نَزَلَ مَنْـزِلاً فَقَالَ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْحَلَ مِنْ مًنْـزِلِهِ ذَلِكَ

“Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, lalu ia berdo’a mengucapkan: ‘Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq.’ (Aku berlindung dengan kalam Allah yang maha sempurna dari kejahatan semua mahluk yang Ia ciptakan). Maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya sampai dia beranjak dari tempatnya itu.” (HR. Muslim: 2708)

Oleh sebab itu, hafalkanlah do’anya. Sehingga jika kita melewati suatu tempat yang menakutkan, berlindunglah kepada Allah dengan mengucapkan do’a tersebut. Bukan malah mengucapkan, “nyuwun sewu mbah, numpang lewat”, berlindung kepada mereka; para jin-jin itu.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !