KEWAJIBAN HAMBA KEPADA ALLAH Bag.3

Soal 4:
Apakah kita menyembah Allah karena khawatir dan harap?

Jawab 4:
Ya, kita menyembahnya demikian.

Firman Allah tentang ciri-ciri orang yang beriman:

 يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا

Mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap. (QS. As-Sajadah: 16)

Sabda Rasulullah:

أَسْأَلُ اللهَ الجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِهِ مِنَ النَّارِ

“Aku meminta surga kepada Allah dan aku berlindung dengan-Nya dari adzab neraka.” (HR. Abu Dawud)

Soal 5:
Apa yang dimaksud dengan ihsan dalam beribadah?

Jawab 5:
Ihsan adalah kesadaran akan pengawasan Allah dalam beribadah.

Allah berfirman:

الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ

Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang). (QS. Asy-Syu’ara’: 218)

Rasulullah bersabda:

أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لاَ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

“Ihsan adalah engkau menyembah Allah seperti melihat-Nya. Sekalipun engkau tidak melihatnya, tetapi Ia melihatmu.” (HR. Muslim: 9)
__________________________

Sebagian orang ada yang mengatakan:

“Kita, jika beribadah harus benar-benar ikhlas kepada Allah dan salah satu tanda keikhlasan itu adalah beribadah tidak karena mengharapkan surga dan tidak pula karena takut dari adzab neraka.”

Semua manusia tentu bisa berpendapat, tetapi apakah pendapatnya itu benar atau tidak maka kita kembalikan kepada syariat.

Dalil-dalil yang ada, baik al-Qur’an ataupun hadits Nabi, justru menunjukkan sebaliknya. Memerintahkan kita untuk senantiasa beribadah kepada Allah dengan rasa harap dan takut. Harapan masuk surga dan takut dari adzab neraka.

Bahkan Rasulullah -manusia yang paling ikhlas beribadah kepada Allah- memerintahkan kita untuk meminta surga yang paling tinggi dan indah yaitu surga Firdaus.

Beliau bersabda:

فَإِذَا سَأَلْتُم اللهَ فَسَلُوْهُ الفِرْدَوْسَ

“Jika engkau meminta kepada Allah, mintalah surga Firdaus.” (HR. Ahmad, Shahih al-Jami’: 2126)

Semoga bermanfaat.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !