LEPAS TANGAN (Art.Salayok53)

Sebagian orang tua hari ini ada yang salah kaprah. Menganggap bahwa tanggung jawab pendidikan anak-anak mereka itu mutlak pada guru-guru mereka di sekolah. Sehingga tidak heran, ada diantara orang tua yang setelah menyerahkan anaknya masuk pondok pesantren misalnya, tidak pernah lagi turut campur urusan mereka.

Tidak pernah lagi bertanya tentang PR, hafalan sudah berapa, ibadah bagaimana, dst. Lepas tangan. Lalu dikemudian hari anaknya ternyata “tidak baik-baik juga” yang disalahkan gurunya, ustadznya yang tidak bisa mengajar, sekolahnya yang tidak berkualitas, dst.

Padahal tanggung jawab pendidikan anak itu ada pada orang tua, adapun sekolah, guru, itu hanyalah pembantu. Yang bertanggung jawab tetap orang tua. Coba perhatikan firman Allah berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)

Dari ayat diatas siapa yang diperintahkan untuk menjaga keluarga (anak, istri) Anda dari neraka? Apakah gurunya?!

Nabi shallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari: 1319)

Coba renungkan kalimat “Kedua orang tuanyalah..”, bukankah itu menunjukkan bahwa tanggung jawab pendidikan ada di pundak orang tuanya?!

Ingatlah bahwa tanggung jawab pendidikan anak Anda berada di tangan Anda. Oleh sebab itu, jangan lepas tangan. Meski Anda telah memasukkan mereka ke lembaga pendidikan terbaik sekali pun. Yang tanggung jawab utama tetap berada pada Anda. Bukan pada sekolah, guru atau ustadznya.

Semoga bermanfaat.
Zahir al-Minangkabawi

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !