MARHABAN YA RAMADHAN (RMD Art.010)

Alhamdulillah, itulah kata yang pantas kita ucapkan. Bagaimana tidak, ternyata Allah masih berkenan menyampaikan kita pada bulan Ramadhan. Tentu, hal itu adalah sebuah kebahagiaan bagi kita semua. Dan yang menambah kebahagiaan kita itu, kebersamaan mengawali bulan Ramadhan. Mudah-mudahan ke depan hal ini selalu terjaga, di bumi persada yang kita cintai ini.

Salah satu sunnah adalah bergembira sekaligus memberikan kabar gembira kepada orang lain dengan kedatangan bulan Ramadhan. Inilah yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada sahabat-sahabatnya dengan sabdanya:

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan puasa atas kalian. Pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan ini juga, ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa terhalangi dari kebaikannya maka sungguh ia terhalangi untuk mendapatkannya.” (HR. Ahmad 12/59)

Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan: “Sebagian ulama mengatakan bahwa hadits ini adalah dalil bolehnya mengucapkan selamat antara sebagian manusia kepada yang lain berhubungan dengan datangnya bulan Ramadhan. Bagaimana mungkin seorang mukmin tidak gembira dengan dibukanya pintu surga?! Bagaimana tidak bergembira orang yang berdosa dengan ditutupnya pintu neraka?! Bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira dengan waktu yang setan dibelenggu pada saat itu, waktu mana yang menyerupai waktu saat itu?!” (Lathaiful Ma’arif hal.279)

Oleh sebab itu, mengawali bulan suci ini kami mengucapkan: “Marhaban ya Ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1439 H. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita dalam beribadah kepada-Nya di bulan suci ini serta menerima amalan kita tersebut. Amin.” Zahir al-Minangkabawi

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !