Ma’rifatun Nabi; Nama-nama, Kunyah dan Nasab Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

Di antara kewajiban pokok atas setiap muslim dan muslimah yaitu mengenal Nabi shallallahu alaihi wasallam. Berikut beberapa poin yang berkenaan dengan nama, kunyah, dan nasab beliau shallallahu alaihi wasallam.

A. Sayyid Bani Adam

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah penghulunya anak cucu Adam. Dalam sebuah hadits beliau bersabda:

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَنْشَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأَوَّلُ شَافِعٍ وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ

“Aku adalah penghulunya anak Adam di hari kiamat, orang yang pertama dibangkitkan dari kubur, pemberi syafa’at yang pertama dan orang yang pertama diberi syafaat.” (HR. Muslim: 4223)

B. Kunyah dan nama-nama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

Kunyah beliau adalah Abul Qasim. Dalam sebuah hadits, dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu ia menuturkan:

نَادَى رَجُلٌ رَجُلًا بِالبَقِيْعِ : يَا أَبَا القَاسِمِ، فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ رَسُوْلُ اللَّهِ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللَّه إِنِّي لَمْ أَعْنِكَ، إِِنَّمَا دَعَوْتُ فُلَانًا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ: تَسَمَّوْا بِاسْمِي ولا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي

Seorang lelaki memanggil seseorang di Baqi’ : “Wahai Abul Qasim.” Menolehlah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ke arahnya, maka ia pun mengatakan: “Wahai Rasulullah, bukan engkau yang aku maksud, aku hanya memanggil si fulan.” Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda: “Namailah dengan namaku tapi jangan berkunyah dengan kunyahku.” (HR. Muslim: 2131)

Di antara namba beliau yang disebutkan oleh para ulama berdasarkan dalil yaitu: Muhammad, Ahmad, al-Mahi (yang menghapus kekafiran), al-Hasyir (yang mengumpulkan umat manusia dibelakang beliau), al-‘Aqib (yang tidak ada lagi nabi setelahnya). al-Muqaffi (penutup para Rasul), Nabiyur Rahmah (yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam), Nabiyut Taubah (yang melalui perantara beliau Allah membukakan pintu taubat bagi hamba-Nya, Nabiyul Malhamah (yang diutus untuk memerangi musuh-musuh Allah).

Nama-nama tersebut berdasarkan berdasarkan pada banyak dalil, diantaranya:

1. Untuk Muhammad firman Allah QS. Ali Imran: 144, Al-Ahzab: 40, Muhammad: 2, Al-Fath: 29

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. (QS. Ali Imran: 144)

2. Untuk Ahmad firman Allah subhanahu wata’ala :

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS. Ash-Shaff: 6)

3. Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam HR. Bukhari: 3532, 4896, Muslim: 2354, 2355

Dari Jubair bin Muth’im radhiyallahu anhu ia mengatakan, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ لِي أَسْمَاءً أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمِي وَأَنَا الْعَاقِبُ

“Aku memiliki beberapa nama; Muhammad, Ahmad, al-Mahi yang Allah Allah menghapus kekufuran denganku, al-Hasyir yang mengumpulkan manusia di belakanganku, dan aku adalah al-‘Aqib.” (HR. Bukhari: 4896)

Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu anhu ia mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberi menyebut dirinya kepada kami dengan beberapa nama, beliau bersabda:

أَنَا مُحَمَّدٌ، وَأَحْمَدُ، وَالْمُقَفِّي، وَالْحَاشِرُ، وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ، وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ

“Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Muqaffi, al-Hasyir, Nabiyut taubah, dan Nabiyur rahmah.” (HR. Muslim: 2355)

4. Untuk Nabiyul malhamah yaitu hadits riwayat Imam Tirmidzi dalam asy-Syamail, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَنَا مُحَمَّدٌ، وَأَنَا أَحْمَدُ، وَأَنَا نَبِيُّ الرَّحْمَة، وَنَبِيُّ التَّوْبَة، وَأَنَا المُقَفِّى، وَأَنَا الحَاشِرُ، وَنِبِيُّ المَلَاحِم

“Aku adalah Muhammad, Ahmad, Nabiyur rahmah, Nabiyut taubah, al-Muqaffi, al-Hasyir, dan Nabiyul malahim.” (HR. Tirmidzi dalam asy-Syamail Muhammadiyah: 367)

C. Nasab lengkap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

Nasab lengkap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan (al-Fushul fi Siratir Rasul: 42-44)

Semua kabilah Arab merupakan anak keturunan dari Adnan. Sedangkan Quraisy adalah orang-orang yang dinasabkan kepada Fihr bin Malik. Adnan adalah keturunan Ismail bin Ibrahim alaihissalam.

Nasab Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang sampai ke Adnan ini disepakati oleh para ulama tidak ada perselisihan. Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan:

“Nasab beliau shallallahu alaihi wasallam yang kami sebutkan di atas, yakni sampai Adnan sudah tidak diragukan dan diperdebatkan lagi. Hal ini terbukti secara mutawatir dan ijma’. Hanya saja, yang menjadi permasalahan adalah nasab beliau setelah Adnan itu. Akan tetapi, tidak ada perselisihan di antara ahli nasab atau para ulama Ahlul Kitab bahwa Adnan adalah salah satu anak dari Ismail Nabi Allah.” (Al-Fushul fi Siratir Rasul: 47-48)

Ismail, Kinanah, Quraisy, Bani Hasyim adalah orang-orang pilihan. Sehingga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memang benar-benar adalah orang pilihan anak keturunan dari orang-orang pilihan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ

“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari anak Ismail. Kemudian memilih Quraisy dari anak Kinanah. Selanjutnya Allah memilih Bani Hasyim dari suku Quraisy. Setelah itu, memilihku dari kalangan Bani Hasyim.” (HR. Muslim: 2276)

Demikianlah pembahasan singkat mengenai nama-nama, kunyah dan nasab Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, semoga bermanfaat. Wallahul muwaffiq.

Referensi: Al-Fushul fi Siratir Rasul shallallahu alaihi wasallam, al-Imam Abu Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir, Maktabah al-Ma’arif, KSA

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !