PEMBEBASAN DARI NERAKA

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Allah membebaskan para hamba-Nya dari neraka. Dan ternyata, tidak hanya sepuluh hari terakhir, tetapi setiap hari selama sebulan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عُتَقَاءَ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ – يَعْنِي: فِي رَمَضَانَ – وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً

“Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala memiliki hamba-hamba yang dibebaskan pada setiap siang dan malam (yaitu: di bulan Ramadhan). Dan bagi setiap muslim pada setiap harinya memiliki doa yang mustajab.” (Shahih at-Targhib: 1002)

Dalam riwayat yang lain Rasulullah shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

“Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Kemudian Allah menyeru: ‘wahai penggemar kebaikan, rauplah sebanyak mungkin, wahai penggemar keburukan, tahanlah dirimu’. Allah pun memberikan pembebasan dari neraka bagi hamba-Nya. Dan itu terjadi di setiap malam.” (HR. Tirmidzi 682, Shahihul Jami’: 759)

Sekarang, kembali ke diri kita masing-masing. Tergiurkah kita dengan ganjaran ini ataukah tidak. Di sisi lain, kita menyadari bahwa tidak ada diantara kita yang bisa menjamin keselamatan. Kita insaf betul bahwa semua kita siapapun pasti berlumur dosa. Karena Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang mengatakan:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap anak Adam pasti bersalah dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi: 2499, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)

Oleh sebab itu, alangkah baiknya bila kesempatan ini tidak kita biarkan begitu saja. Mari menjemput pembebasan itu. Waktu terus berlalu, hari berganti hari, sebentar lagi tanpa terasa kita akan mengatakan betapa cepatnya Ramadhan berjalan. Maka sebelum penyesalan itu datang, mari kita mulai sekarang. Allah berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !