Perbedaan antara Ittiba’ dan Taqlid

Ittiba’ adalah sebuah hal yang diperintahkan, terpuji dan wajib. Sedangkan taqlid justru sebaliknya, hukum asalnya tidak boleh kecuali dalam beberapa kondisi tertentu saja.

Perbedaan antara ittiba’ dan taqlid adalah sebagaimana yang telah jelaskan oleh para ulama. Mengenai Ittiba’ Imam Ahmad rahimahullah mengatakan:

الِاتِّبَاعُ أَنْ يَتَّبِعَ الرَّجُلُ بِمَا جَاءَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Ittiba’ adalah seorang mengikuti apa-apa yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah dalam kitabnya Jami’u Bayanil Ilmi wa Fadhlihi, menerangkan perbedaan antara ittiba’ dan taqlid, yaitu terletak pada adanya dalil-dalil qath’i yang jelas. Ittiba’ yaitu penerimaan riwayat berdasarkan diterimanya hujjah, sedangkan taqlid adalah penerimaan yang berdasarkan pemikiran logika semata. (Jami’u Bayanil Ilmi wa Fadhlihi: 2/133-146)

Imam Ibnu Khuwaiz Mindad al-maliki rahimahullah:

التَّقْلِيدُ فِي الشَّرْعِ : الرُّجُوعُ إلَى قَوْلٍ لَا حُجَّةَ لِقَائِلِه عَلَيْه ، والاتِّبَاعُ مَا ثَبَتَ عَلَيْهِ الْحُجَّةُ ، الِاتِّبَاعُ فِي الدِّينِ مَتْبُوعٌ ، وَالتَّقْلِيدُ مَمْنُوعٌ

“Makna taqlid secara syar’i adalah merujuk kepada perkataan yang tidak ada hujjah (dalil) dari orang yang mengatakannya. Dan ittiba’ yaitu mengikuti apa-apa yang berdasarkan atas hujjah yang tetap. Ittiba’ diperkenankan dalam agama namun taqlid dilarang.” (Tarikh Ahlil Hadits: 116-117)

Dengan bahasa lain, taqlid adalah menerima pendapat orang lain tanpa dilandasi dalil.

Disadur dari:

1. Syarh Aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, Ustad Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, hlm. 68
2. Tarikh Ahlil Hadits Ta’yinul Firqah an-Najiyah wa Annaha Tha’ifah Ahlil Hadits, Syaikh Ahmad bin Muhammad ad-Dahlawi al-Madani, hlm. 116-117

Baca juga :

MENYEMPURNAKAN ITTIBA’ – Pelajaran Dari Bulan Dzulhijjah

Ibadah Tanpa Ikhlas dan Iqtida’

Selesai disusun di Kantor Dakwah Maribaraja.Com Kranggan, Selasa 8 Rabiul Awal 1441 H/ 5 Nov 2019 M

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja atau dapatkan broadcast artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda  di admin berikut KLIK

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !