PRESTASI TERBESAR

Iblis, camkan namanya. Ingat selalu bahwa dialah musuh kita semua. Dia memiliki bala tentara yang dikirimkan untuk menggoda, mengelincirkan dan menyesatkan. Setiap saat ia memantau prestasi anak buahnya itu. Ditanya satu persatu, dan diberi apresiasi sesuai dengan besarnya prestasi yang dapat mereka gapai.

Tahukah, bahwa prestasi terbesar bagi Iblis bukan tatkala anak buahnya itu dapat membuat korbannya menjadi pembunuh berjuta  nyawa, tidak pula jadi pezina atau durjana. Akan tetapi saat ia mampu memisahkan seorang dengan istri atau suaminya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

 إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengutus bala tentaranya, kemudian ia mendekatkan kedudukan siapa diantara mereka yang paling besar godaannya kepada manusia. Datang salah seorang diantara mereka kemudian mengatakan, “Aku telah melakukan ini dan itu.” Iblis mengatakan, “Kau belum berbuat apa-apa.” Lalu datang yang lain seraya mengatakan, “Aku tidak meninggalkanya (manusia) sampai aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya.” Maka Iblis pun mendekatkan kedudukannya dan berkata, “Kamu adalah tentaraku yang terbaik.” (HR. Muslim: 2813)

Oleh sebab itu, perhatikanlah hal ini, terlebih bagi yang telah membina mahligai rumah tangga. Bahtera rumah tangga Anda adalah target utama bala tentara Iblis. Bagaimana ia  berusaha menghantam dan memecahkan agar tenggelam di laut dalam.

Hadits ini memang berita, namun tersirat pesan dari Nabi kita agar berhati-hati dan waspada. Setiap bahtera rumah tangga pasti akan digoncang gelombang, tetaplah bersabar dan meminta perlindungan kepada Allah yang Maha Perkasa.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !