SADARI, BAHWA KITA ADALAH MANUSIA

Mengakui serta menyadari bahwa kita ini manusia, makhluk yang selalu berlumuran dosa adalah hal yang sangat dituntut dari kita semua. Agar kita senantiasa memohon ampun kepada Allah subhanahu wata’ala. Namun, itulah yang acap kali kita lupa.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ

Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam satu hari sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim: 2702)

Lihat, itu adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, manusia yang telah diampuni dosa-dosanya baik yang berlalu maupun yang akan datang. Tapi, beliau bertaubat setiap hari sebanyak seratus kali.

Sementara itu kita, yang tidak ada jaminan ampunan sedikit pun sering kali lupa. Kita terlalu mudah melupakan dosa-dosa dan selalu ingat serta membesar-besarkan amal ketaatan. Padahal, amal ketaatan yang sedikit itu juga belum tahu apakah diterima ataukah hanya debu saja.

Maka kembali menyadari dan memahami keadaan kita adalah hal yang sangat perlu. Penting juga kiranya kita selalu mengulang-ulang sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap anak Adam berdosa dan sebaik-baik mereka yang berdosa adalah mereka yang mau bertaubat.” (HR. Tirmidzi: 2499)

Sekali lagi, agar kita tidak lupa diri dan selalu berbenah untuk menjadi pribadi yang banyak bertaubat dan beristighfar. Oleh sebab itu, marilah banyak-banyak memohon ampun. Sibukkan sajalah diri kita untuk menangisi dosa-dosa yang ada, jangan ditambahkan lagi dengan dosa yang lain. Pelihara hati, tahan lisan, jaga mata dan telinga dari segala bentuk dosa.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !