SA’ID BIN MUSAYYIB – Dengan Niat

Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, diriwayatkan dari seorang tabi’in yang mulia Sa’id bin Musayyib rahimahullah, bahwa ia pernah berkata:

مَنْ هَمَّ بِصَلَاةٍ، أَوْ صِيَامٍ، أَوْ حَجٍّ، أَوْ عُمْرَةٍ، أَوْ غَزْوٍ، فَحِيْلَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ ذٰلِكَ، بَلَّغَهُ اللّٰهُ تَعَالَى مَانَوَى.

“Barang siapa yang berniat untuk shalat, puasa, haji, umrah atau berperang kemudian ada penghalang antara dia dengan yang ia niatkan maka Allah akan menyampaikannya pada apa yang dia niatkan.” (Jami’ul Ulumi wal Hikam: 2/320) Alih bahasa atsar: Elin Hermawati, Bogor

________________________

Itulah kemurahan Allah subhanahu wata’ala kepada para hamba-Nya. Niat dan tekad yang kuat untuk melakukan kebaikan, itulah yang tidak boleh kita lupakan. Sebab Allah memang Maha Pemurah, memberikan ganjaran pahala terhadap niat-niat itu, meski belum melakukannya.

Apabila niat baik itu terwujud melalui perbuatan maka akan dibalas minimalnya sepuluh pahala dan maksimalnya tak terhingga. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan kejahatan, kemudian menjelaskannya. Barang siapa yang berniat kebaikan lantas tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan, sampai tujuh ratus kebaikan, bahkan lipatganda tidak terbatas. Barang siapa yang berniat melakukan kejahatan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan sempurna disisi-Nya, dan jika ia berniat jahat lalu ia lakukan maka Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja.” (HR. Bukhari: 6491, Muslim: 131)

Oleh sebab itu, sekecil apapun niat untuk berbuat kebaikan, maka niatkanlah dan kuatkan tekad untuk melaksanakannya. Agar kita dapat memperoleh pahala Allah yang besar karena hal itu.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !