YAHYA BIN MU’ADZ (KabaUrangDulu001)

Yahya bin Mu’adz ar-Razi rahimahullah pernah mengatakan:

لِيَكُنْ حَظُّ المُؤْمِنِ مِنْكَ ثَلَاثَة : إِنْ لَمْ تَنْفَعْهُ ، فَلَا تَضُرَّهُ ، وَإِنْ لَمْ تُفْرِحْهُ ، فَلَا تَغُمَّهُ ، وَإِنْ لَمْ تَمْدَحْهُ فَلَا تَذُمَّهُ

“Jadikanlah bagian (hak) seorang mukmin darimu tiga: Jika engkau tidak bisa memberinya manfaat jangan engkau memberinya madharat. Jika engkau tak mampu membahagiakannya jangan kau berikan kesedihan kepadanya. Jika engkau tak ingin memujinya jangan kau cela dia.” (Al I’lam bihurmati Ahlil Ilmi wal Islam: 61 cet. Darut Thaibah)

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !