HUJAN (Art.Salayok64)
Hujan turun lagi, sebelum terbit sang mentari. Semakin menambah dingin hawa pagi ini.
Seorang mukmin tentu akan mengatakan bahwa itu adalah rahmat Allah yang diturunkan kepada hamba-Nya.
Namun ada juga orang yang lupa akan hal itu, dengan gampangnya ia mengatakan; “Wajar, sekarang bulan Februari, masih musim hujan.”
Dari sahabat Zaid bin Khalid al-Juhani Radhiallahu ‘anhu ia mengatakan:
“صلَّى لنا رسُولُ اللّه صلى الله عليه وسلم- صلاة الصُّبْح بالحُديْبية على إثر سماءكانتْ من الليْل. فلمَّا انْصرف أقْبل على الْنَّاس فقال: هلْ تدْرُون ماذا قال ربُّكُمْ؟ قالُوا: اللّه ورسُولُهُ أعْلمُ. قال: قال: أصْبح منْ عباديْ مُؤْمنٌ بي وكافرٌ . فأمَّا منْ قال: مُطرْنا بفضْل اللّه ورحْمته فذلك مُؤْمنٌ بي وكافرٌ بالْكوْكب. وأمَّا منْ قال: مُطرْنا بنوْء كذا وكذا فذلك كافرٌ بيْ ومُؤمنٌ بالْكوْكب “
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengimami kami ketika shalat subuh di Hudaibiyyah setelah turunnya hujan tadi malam.
Tatkala selesai salam beliau menghadap ke arah para shahabat kemudian bersabda: Apakah kalian mengetahui apa yang difirmankan Rabb kalian?
Para shahabat mengatakan: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.
Nabi bersabda: Allah berfirman: Pada pagi hari ini ada di antara hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir, adapun orang-orang yang mengatakan: Kami diberi hujan dengan sebab keutamaan dari Allah dan rahmat-Nya, maka dia telah beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang.
Dan adapun orang yang mengatakan: Kami diberikan hujan dengan sebab bintang ini dan bintang itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.”‘ (HR. Bukhari: 810)
Semoga saja kita masuk golongan pertama. Amiin.
Jatimurni, 17 Jumadal Ula 1439H