Hilang Agama Siapa Yang Ganti?

Hari ini, jujur saja kita lebih sedih ketika kehilangan dunia ketimbang kehilangan agama. Disaat kita tidak memiliki penghasilan besar, belum memiliki rumah sendiri, anak-anak kita tidak mendapatkan pekerjaan, barang kita hilang, dst.

Namun, pada saat kita belum lancar mengaji, tidak tahu halal haram, anak-anak keluar rumah membuka aurat, mereka bergaul dengan berbaur laki perempuan, dst, kita merasa biasa saja, tidak ada yang perlu disedihkan.

Padahal, yang patut untuk disedihkan itu adalah pada saat kita kehilangan agama. Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah mengatakan:

الدُّنْيَا إذَا زَالَتْ يُعَوِّض اللَّهُ عَنْهَا ، لِأَنّ الرِّزْق بِيَدِ اللَّهِ ، لَكِن الدِّيْن إذَا زَالَ مَا الَّذِي يُعَوِّضَه ؟

Dunia jika hilang maka Allah akan ganti karena rezeki itu di tangan Allah. Akan tetapi agama jika hilang siapakah yang akan mengganti?” (Syarh Risalah Ad-Dalail: 80)

Inilah hakikat yang dipahami oleh para nabi dan orang-orang shalih. Sehingga yang mereka khawatirkan itu adalah rusak dan hilangnya agama, bukan dunia. Allah berfirman tentang Nabi Ya’qub alaihissalam:

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 133)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung dari musibah yang menimpa agama sehingga beliau mengucapkan:

وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا

Ya Allah, janganlah Engkau jadikan musibah kami pada agama kami, dan jangan Engkau jadikan dunia sebagai impian kami terbesar, serta pengetahuan kami yang tertinggi. (HR. Tirmidzi: 3502)

Musibah yang menimpa agama, bukan kehilangan dunia. Rezeki kita di dunia ini Allah yang menjamin. Ketika hilang Allah pasti akan ganti. Allah berfirman:

وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. (QS. Hud: 6)

Oleh sebab itu, yang pantas untuk kita sedihkan adalah ketika kita atau anak-anak kita kehilangan agama. Tidak mengenal apa itu tauhid dan syirik, tidak tahu tata cara beribadah yang benar, belum lancar membaca al-qur’an, tidak mengerti halal haram, tidak mau belajar, dst, bukan kehilangan dunia.

 

Baca juga Artikel:

Agar Hati Tidak Ditimpa Dengki

Hati Yang Salim

Pondok Jatimurni BB 3 Bekasi, Selasa, 3 Syawwal 1441H/ 26 Mei 2020 M

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja atau dapatkan broadcast artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda  di admin berikut KLIK

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !