Kadukan Saja Kesedihan Kita Pada Allah, Tidak Perlu Update Status
Jujur saja, banyak di antara kita pada hari ini adalah pribadi yang layu. Sedikit saja tertimpa masalah kita segera mengadu, bukan kepada Allah tetapi kepada dunia, kita ingin semua orang tahu bahwa kita tengah tertimpa kusulitan agar mereka menaruh kasihan. Sakit update status, ada masalah update status, sedih update status, dst. Kita ingin dunia tahu bahwa kita tengah sedih dan berduka.
Padahal, generasi salaf terdahulu bahkan ada yang menderita sakit pada matanya hingga buta sejak lima belas tahun lamanya tapi tidak ada seorang pun yang tahu. Syuraih al-Qadhi rahimahullah, seorang tabi’in mulia, itulah sosok yang kita maksud. Salah seorang dari mereka yang pernah mencicipi nasehat berharga ini bercerita:
Syuraih berkata kepadaku pada saat aku mengadukan sebagian sesuatu yang membuatku resah karena ulah kawanku. Maka Syuraih memegang tanganku dan menarikku ke pinggir lalu ia berkata:
يَا ابْنَ أَخِيْ، إِيَّاكَ وَالشَّكْوَى لِغَيْرِ اللَّهِ ، فَإِنَّ مَنْ تَشْكُوْ إِلَيْهِ لَا يَخْلُوْ أَنْ يَكُوْنَ صَدِيْقًا أَوْ عَدُوًّا، فَأَمَّا الصَّدِيْقُ فَتُحْزِنُهُ، وَأَمَّا العَدُوُّ فَيَشْمَتُ بِكَ
“Wahai anak saudaraku, janganlah kamu mengadu kepada selain Allah. Karena sesungguhnya orang yang kamu mengadu kepadanya bisa jadi dia adalah kawanmu atau musuhmu. Kalau kawan, berarti kamu membuatnya sedih dan kalau musuh maka kamu akan ditertawakannya.”
Kemudian dia berkata lagi, “Lihatlah mataku ini – sambil menunjuk ke salah satu matanya -, demi Allah aku tidak bisa melihat seseorang pun dan tidak bisa berjalan dengannya sejak lima belas tahun lalu, akan tetapi aku tidak beritakan kepada siapapun kecuali kamu pada saat ini. Apakah kamu tidak mendengar ucapan seorang hamba shalih:
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ
Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. (QS. Yusuf: 86)
maka jadikanlah Allah sebagai tempat pengaduanmu dan tempat kesedihanmu setiap kali musibah menimpamu. Karena Dia adalah Dzat Yang Maha Dermawan dan Yang paling dekat untuk diseru.” (Suwar min Hayatit Tabi’in: 119-120)
Itulah pelajaran berharga dari generasi mulia. Oleh sebab itu, setiap musibah dan permasalahan hidup kita, tidak perlu kita beritakan pada manusia, tidak orang dekat apalagi orang sedunia. Berhentilah menuliskan pengaduan kita di status media sosial yang kita punya, dan kemudian cukupkan diri dengan Allah saja.
Jazakallah khairan ya akhi..bertauhid dalam setiap perkara hendaknya kita..
Barakallahu fiik