Sabilul Mukmin 2 – Takut Terhadap Kesyirikan

Kenyataannya, manusia yang tersesat menyembah berhala atau apa saja selain Allah, sangat banyak dan mayoritas dari zaman ke zaman. Karenanya, takut terhadap kesyirikan merupakan sifat utama yang harus dimiliki oleh setiap orang yang bertauhid

Nabi Ibrahim saja khawatir terhadap kesyirikan sampai-sampai berliau berdo’a:

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ ، رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia.” (QS. Ibrahim: 35-36)

Padahal beliau adalah Khalilurrahman, seorang Nabi, bapak-Nya para Nabi dan penghulunya orang-orang yang bertauhid. Oleh karena itu, selain Nabi Ibrahim sangat layak untuk lebih takut terhadap kesyirikan.

Ditambah lagi kesyirikan adalah dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah apabila pelakunya meninggal dalam kondisi belum bertaubat darinya, sehingga ia akan kekal di dalam neraka. Allah berfirman:

 Ambisi Besar Iblis

Ketika Iblis dikutuk oleh Allah dan dicap sebagai penghuni abadi nereka dikarenakan pembangkangannya tidak mau sujud kepada Adam maka ia pun bersumpah dihadapan Allah untuk menyesatkan Adam dan anak keturunannya.

Allah berfirman:

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ، ثُمَّ لَآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al-A’raf: 16-17)

Iblis tahu bahwa dosa yang bisa membuat anak Adam celaka seperti dirinya kekal dalam neraka adalah kesyirikan. Oleh karena itulah ia akan berusaha mengiring manusia ke jurang dosa syirik dengan makar yang sangat samar sedikit demi sedikit hingga manusia jatuh ke dalamnya tanpa sadar.

Ketika menafsirkan firman Allah:

كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ

Seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada seorang manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam”. (QS. Al-Hasyr: 16)

Para ulama tafsir menyebutkan tentang kisah seorang ahli ibadah yang dipanggil Barshisha yang disesatkan oleh Iblis setahap demi setahap hingga akhirnya ia jatuh pada kesyirikan. Pada kisahnya terdapat pelajaran yang sangat banyak bagi setiap orang yang mau merenungkan.

Semoga bermanfaat

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !