Gila Pujian Suka Di-Like

Hari ini banyak orang yang suka dipuji bahkan sampai tataran “gila.” Bahagia ketika dipuji, di-like banyak orang, diacungi jempol dan bersedih saat sepi, tidak ada yang memuji. Padahal, pujian itu sering kali mencelakakan. Karenanya Umar bin Khattab radhiyallahu anhu, beliau pernah berkata:

المَدْحُ الذَّبْحُ

“Pujian itu adalah penyembelihan.” (Kitab Az-Zuhd Li Imam Ahmad: 97)

Dari Abu Bakrah radhiyallahu anhu, bahwa seorang laki-laki disebut-sebut disamping Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu laki-laki lain memuji kebaikan laki-laki tersebut, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَيْحَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ

“Celaka kamu, kamu telah memenggal leher saudaramu.” (HR. Bukhari: 6061, Muslim: 3000)

Karena orang yang dipuji akan mudah terkena penyakit ujub, bangga dengan diri sendiri, dan kemudian lupa diri. Oleh sebab itu, jika kita masih gila pujian maka sadarilah dari sekarang bahwa kita sebenarnya sedang berada pada penyembelihan. Semakin banyak orang yang memuji semakin banyak yang menyembelih kita.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !