Ayyub As-Sikhtiyani – Jalan Itu Justru Menjauhkan
Bid’ah yaitu menyelisihi tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam beribadah adalah jalan kesengsaraan. Ia bukanlah jalan yang mendekatkan kepada Allah namun justru sebaliknya. Ayyub As-Sikhtiyani rahimahullah pernah mengatakan:
مَا ازْدَادَ صَاحِبُ بِدْعَةٍ اِجْتِهَادًا إِلَّا اِزْدَادَ مِنَ اللَّهِ بُعْدًا
Tidaklah seorang pelaku bid’ah bertambah kesungguhannya dalam bid’ah melainkan bertambah jauh ia dari Allah. (Al-I’tisham:1/107)
Ucapan tersebut beliau ucapkan karena memang Allah yang telah mengabarkan tentang keadaan mereka yang menentang dan menyelisihi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di dalam kitab-Nya. Allah berfirman:
وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS. An-Nisa’: 115)
Oleh sebab itu, berilmu sebelum beramal adalah sebuah kelaziman, agar kita tidak mengamalkan sesuatu yang tidak diajarkan dan tidak dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ingat, bahwa kita harus berjalan menuju dan mendekat kepada Allah bukan malah sebaliknya.