Az-Zuhri – Kenapa Engkau Tetap Berpuasa Asyura’ Saat Safar?

Puasa Asyura’ memang sudah tidak menjadi puasa wajib lagi setelah datangnya syari’at puasa Ramadhan. Akan tetapi, puasa Asyura’ tetap memiliki keutamaan dan ganjaran yang sangat besar. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Puasa hari Asyura’ aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim: 1162)

Bukankah ini sebuah penawaran yang sangat luar biasa?! Dengan hanya berpuasa satu hari saja, kita memiliki kesempatan untuk dihapuskan dosa dan kesalahan setahun yang lalu.

Karenanya, orang-orang shaleh terdahulu sangat bersemangat untuk mengerjakan puasa sunnah ini. Mereka tidak mau luput dari ganjaran besar yang disabdakan Nabi ﷺ. Bahkan, ada diantara mereka yang tetap berpuasa Asyura’ sekali pun tengah safar. Beliau adalah Imam Az-Zuhri rahimahullah. Disebutkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman:

كان محمد بن شهاب الزهري رحمه الله في سفر فصام يوم عاشوراء، فقيل له: تصوم يوم عاشوراء في السفر وأنت تفطر في رمضان؟ فقال: إِنَّ رَمَضَانَ لَهُ عِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ، وَإِنَّ عَاشُورَاءَ تَفُوتُ

Muhammad bin Syihab Az-Zuhri rahimahullah ketika safar berpuasa Asyura’, ditanyakan kepadanya: Kenapa engkau berpuasa Asyura’ saat safar padahal engkau tidak berpuasa jika safar di bulan Ramadhan? Maka ia menjawab: Sesungguhnya puasa Ramadhan dapat diganti di hari yang lain, sedangkan Asyura’ akan berlalu (tidak bisa diqadha’). (Syu’abul Iman Imam Al-Baihaqi: 3518, dinukil dari al-badr.net dengan judul Shiyam Asyura’)

Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita untuk berpuasa Asyura’. Dan kita berharap moga-moga Allah mengampuni dosa-dosa kita setahun yang lalu. Amiin.


Lihat:

Hikmah dan Keutamaan Puasa Asyura’

Empat Tingkatan Puasa Asyura’

Selesai disusun di Komplek Pondok Jatimurni Bekasi

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !