Ilmu Agama Tidak Akan Mau Bersama Orang Sombong

Jika kita ingin mendapatkan ilmu agama maka buanglah jauh-jauh sifat angkuh dan sombong, karena ilmu agama itu seperti air, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ مَثَلَ مَا بَعَثَنِيَ اللَّهُ بِهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَصَابَ أَرْضًا

“Perumpamaan agama yang aku diutus Allah ‘azza wajalla dengannya, yaitu berupa petunjuk dan ilmu ialah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi.” (HR. Muslim: 2282)

Sebagaimana sifat air yang selalu menghindari tempat yang tinggi, demikian juga dengan ilmu agama. Dia tidak akan mau mendekat kepada orang yang merasa dirinya tinggi (sombong). Sebagaimana kata seorang penyair:

العِلْمُ حَرَبٌ لِلْفَتَى المُتَعَالِي ، كَالسَّيْلِ حَرَبٌ لِلْمَكَانِ العَالِي

Ilmu akan menghindar dari pemuda yang merasa dirinya tinggi. Seperti aliran air yang selalu menghindari tempat yang tinggi.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengomentari bait syair ini: “Seorang yang merasa dirinya tinggi tidak akan mungkin memperoleh ilmu, karena ilmu akan selalu menghindar darinya seperti aliran air yang selalu menghindar dari tempat yang tinggi karena tempat tersebut selalu menyingkirkan aliran air ke kanan atau ke kiri dan tidak mau menetap diatasnya. Demikian pula ilmu tidak mungkin menetap bersama kesombongan dan keangkuhan dan terkadang ilmu tercabut karena kesombongan tersebut.” (Kitabul Ilmi: 54)

Maka pantaslah Imam Mujahid rahimahullah mengatakan:

لَا يَتَعَلَّمُ العِلْمَ مُسْتَحْي وَلَا مُسْتَكْبِر

“Tidak akan mendapatkan ilmu seorang yang pemalu dan seorang yang sombong.” (Shahih Bukhari hal: 34, cet. Darus Salam, Riyadh)

Oleh sebab itu, pahamilah betul-betul bahwa keselamatan hanya bisa digapai dengan ilmu agama dan ilmu agama itu hanya bisa digapai dengan hati yang tawadhu’. Buang jauh-jauh sifat sombong karena ilmu agama tidak akan mau bersama orang yang sombong.

#faidah singkat menuntut ilmu.

Kranggan, Senin, 22 Shafar 1441H

Penulis: Zahir Al-Minangkabawi
Follow fanpage maribaraja KLIK
Instagram @maribarajacom

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !