SESAMA MUSLIM (Art.Salayok28)
Sesama muslim hendaknya saling menghormati dan menyayangi bukan malah saling menyakiti. Sebab Rasulullah bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Permisalan orang-orang beriman dalam kasih sayang dan saling mengasihi seperti satu jasad, apabila satu anggota tubuh merasa sakit maka seluruh jasad akan ikut merasa demam.” (HR. Muslim: 6751)
Oleh sebab itu, agar kita bisa saling mengasihi perhatikanlah atsar berikut ini.
Seorang pernah datang kepada Umar bin Abdul Aziz sembari memberi nasihat dengan mengatakan:
اِجْعَلْ كَبِيْرَ المُسْلِمِيْنَ عِنْدَك أباً ، وصَغِيْرَهُمْ اِبْناً ، وَأَوْسَطَهُمْ أَخاً ، فَأَيُّ أُولَئِكَ تُحِبُّ أَنْ تُسِيْءَ إِلَيْهِ
“Anggaplah orang yang lebih tua dari kaum muslimin sebagai ayahmu, yang lebih muda sebagai anak, dan yang sebaya (denganmu) sebagai saudara, siapakah dari mereka yang suka engkau perlakukan buruk?”
Yahya bin Mu’adz ar-Razi pernah mengatakan:
لِيَكُنْ حَظُّ المُؤْمِنِ مِنْكَ ثَلَاثَة : إِنْ لَمْ تَنْفَعْهُ ، فَلَا تَضُرَّهُ ، وَإِنْ لَمْ تُفْرِحْهُ ، فَلَا تَغُمَّهُ ، وَإِنْ لَمْ تَمْدَحْهُ فَلَا تَذُمَّهُ
“Jadikanlah bagian (hak) seorang mukmin darimu tiga: Jika engkau tidak bisa memberinya manfaat jangan engkau memberinya madharat. Jika engkau tak mampu membahagiakannya jangan kau berikan kesedihan kepadanya. Jika engkau tak ingin memujinya jangan kau cela dia.” (Jami’ al-Ulum wa al-Hikam 37/31)
Oleh karena itulah saudaraku, sekali lagi. Marilah kita saling menghormati dan menyayangi… Bukan karena nasab atau yang lainnya, namun karena kita bersaudara, sesama muslim.
Semoga bermanfaat.