Delapan Sebab dan Metode Syar’i Untuk Menjaga Diri dari Sihir

Para ulama, dari hasil penelitian mereka terhadap dalil-dalil syar’i telah menyebutkan beberapa sebab dan metode syar’i untuk menjaga diri dari pengaruh jahat sihir. Di antara yang mereka sebutkan yaitu:

1. Isti’adzah (meminta perlindungan) kepada Allah. Sebagaimana perintah Allah dalam firman-Nya:

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al-A’raf: 200)

Allah juga berfirman:

وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَٰتِ ٱلشَّيَٰطِينِ

Dan katakanlah, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. (Al-Mu’minun: 97)

Isti’adzah yang paling utama adalah dengan membaca surat Al-Falaq dan surat An-Nas, hal ini berdasarkan hadits dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu ia mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَوَّذُ مِنْ الْجَانِّ وَعَيْنِ الْإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَتْ الْمُعَوِّذَتَانِ فَلَمَّا نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا

Dahulu Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam sering berlindung dari kejahatan jin dan ‘Ain manusia hingga turun Al Mu’awwidzatain, maka setelah keduanya turun beliau membacanya dan meninggalkan selainnya. (HR. Tirmidzi: 2058)

2. Bertakwa kepada Allah, berdasarkan firman-Nya:

وَإِن تَصْبِرُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًٔا

Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan memudharatkan kamu sedikit pun. (QS. Ali Imran: 120)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada Ibnu Abbas radhiyallahu anhu:

احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ

Jagalah Allah niscaya Ia menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemui-Nya dihadapanmu. (HR. Tirmidzi: 2516)

3. Taubat nasuha dari segala dosa. Karena semua keburukan adalah sebab dari dosa. Allah berfirman:

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu. (QS. Asy-Syura: 30)

4. Bertawakkal kepada Allah. Tawakkal adalah sebab terkuat untuk menjaga diri dari gangguan makhluk. Allah berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya. (QS. Ath-Thalaq: 3)

5. Banyak bersedekah dan berbuat baik kepada manusia. Allah berfirman:

 إِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. (QS. At-Taubah: 120)

6.  Memperbanyak membaca al-Qur’an, siang dan malam. Di antara ayat yang dianjurkan dibaca untuk perlindungan dari sihir yaitu:

– surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada Abdullah bin Khubaib radhiyallahu anhu :

قُلْ : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ، وَالمُعَوِّذَتَيْنِ ، حِينَ تُمْسِي وَتُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ

Bacalah : Qul huwallahu ahad, dan Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan an-Nas) saat engkau di waktu petang dan waktu pagi sebanyak tiga kali, niscaya itu telah mencukupimu dari segala sesuatu. (HR. Tirmidzi: 3575)

– surat Al-Baqarah, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim: 780)

– ayat kursi, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ

“Jika kamu hendak beranjak ke tempat tidur maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi.” (HR. Bukhari: 5008)

– dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

الْآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مَنْ قَرَأَ بِهِمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

“Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, siapa yang membacanya pada suatu malam, niscaya kedua ayat itu akan mencukupinya.” (HR. Bukhari: 5040)

7. Makan 7 butir kurma ‘Ajwa setiap pagi. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ تَصَبَّحَ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ

Barangsiapa di pagi hari makan tujuh biji kurma ‘ajwah setiap harinya, maka tidak akan membahayakan terhadap dirinya baik itu racun dan juga sihir pada hari itu.” (HR. Bukhari: 5769, Muslim: 2047)

8. Tauhid, ini adalah sebab penjagaan yang paling besar dan paling ampuh dari sebab-sebab yang telah disebutkan. Allah berfirman:

وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. (QS. Hud: 107)

Semoga Allah melindungi kita dan keluarga dari pengaruh sihir. Amin.

Diringkas dari kitab: An-Nusyrah Au Hukmu ‘Ilajis Sihr bis Sihr, karya Abdul Azhim bin Ibrahim Ababthin, Taqdim Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin rahimahullah, hlm.  66-73

Selesai ditulis di rumah mertua tercinta, Jatimurni Bekasi, Kamis 18 Shafar 1441H /17 Okt 2019, 11:16 WIB

Penulis: Zahir Al-Minangkabawi
Follow fanpage maribaraja KLIK
Instagram @maribarajacom

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !