Menyadari Kadar Diri Sendiri
Seringkali, yang membuat runyam hubungan mu’amalah kita dalam kehidupan bersosial adalah karena kita tidak tahu kadar diri kita sendiri. Sehingga, apa yang seharusnya kita lakukan, tidak kita lakukan. Sebaliknya, sesuatu yang di luar kapasitas diri kita, justru itu yang kita lakukan.
Seorang Imam dari generasi Tabi’in yaitu Fudhail bin Iyadh rahimahullah pernah mengatakan:
رَأْسُ الْأَدَبِ عِنْدَنَا أَنْ يَعْرِفَ الرَّجُلُ قَدْرَهُ
“Inti dari adab menurut kami adalah seorang tahu akan kadar dirinya sendiri.” (Hilyatu al-Auliya’: 10/168)
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah juga pernah mengatakan:
رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً عَرَفَ قَدْرَ نَفْسِهِ
“Allah merahmati seorang yang tahu akan kadar dirinya.” (Hilyah Auliya’ 5/306, Tafsir Al-Qurthubi, 12/ 302, QS. An-Nahl: 14)
Oleh sebab itu, milikilah sifat ini yaitu tahu kapasitas diri sendiri. Tengok pada diri kita lalu pahami kita ini ada dimana. Ibarat sebatang pohon, jika kita adalah dahan maka janganlah menjadi batang atau akar. Jika kita adalah daun maka janganlah menjadi bunga atau buah. Semoga Allah merahmati kita semua.
Baca juga Artikel:
Milikilah Sifat Tahu Diri
Pondok Jatimurni BB 3 Bekasi, Kamis, 12 Syawwal 1441H/ 4 Juni 2020 M
Follow fanpage maribaraja KLIK
Instagram @maribarajacom
Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja atau dapatkan broadcast artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda di admin berikut KLIK
One Comment