Cinta Dan Pengagungan Adalah Pondasi Ibadah

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan: “Ibadah dibangun di atas dua hal yaitu cinta dan pengagungan. Dengan cinta menjadikan seorang akan berusaha mencari jalan untuk sampai kepada keridhaan Allah. Dan dengan pengagungan akan menjadikan seorang lari dari perbuatan memaksiati-Nya.” (Asy-Syarh Al-Mumti’: 1/13)

Inilah asas ibadah menurut Ahlussunnah wal jama’ah, menggabungkan antara rasa cinta, harap dan takut secara bersamaan. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala ketika menyifati Nabi Zakariya ‘alaihissalam dan keluarganya:

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami. (QS. Al-Anbiya’: 90)

Oleh sebab itu, pupuklah rasa cinta dan pengagungan kita kepada Allah, agar kita menjadi hamba-hamba yang dapat berjalan lurus dalam beribadah kepada-Nya. Bersemangat dalam mengerjakan ketaatan serta meningalkan segala larangan-Nya.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !