Madinah Munawwarah atau Madinah Nabawiyah?

Yang benar adalah Madinah Nabawiyyah bukan Madinah Munawwarah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

وَلَا يُقَالُ : المُنَوَّرَةُ ، لِأَنَّ كُلَّ بَلَدٍ دَخَلَهُ الِإسْلَامُ فَهُوَ مُنَوَّرٌ بِالْإِسْلَامِ ، وَلِأَنَّ ذَلِكَ لَمْ يَكُنْ مَعْرُوْفًا عِنْدَ السَّلَفِ ، وَكَذَلِكَ جَاءَ اسْمُهَا فِي القُرْآنِ بِالمَدِيْنَةِ فَقَطْ، لٰكِنْ لَوْ قِيْلَ : المَدِيْنَةُ النَّبَوِيَّةُ لِحَاجَةِ تَمْيِيْزِهَا فَلَا بَأْسَ

“Tidak perlu disebut Al-Munawwarah (bercahaya) karena setiap negeri yang dimasuki oleh Islam maka negeri tersebut adalah negeri yang bercahaya dengan Islam. Dan juga sebutan tersebut tidak dikenal di kalangan salaf (orang-orang shalih terdahulu). Demikian juga di dalam Al-Qur’an nama kota tersebut hanya Madinah saja. Akan tetapi jika ingin dikatakan Madinah Nabawiyah untuk membedakan dengan kota-kota yang lain maka tidak mengapa.” (Al-Qaulul Mufid: 1/289)

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !