HANYA MASALAH TAKDIR


Jika sebelum dilahirkan manusia itu bisa memilih, maka masing-masing akan meminta segala yang “wah” pada dirinya. Ia tentu ingin dilahirkan dari keluarga berdarah biru. Dilahirkan dengan otak secerdas Albert Einstein. Berparas gagah dan cantik; berkulit putih bersih, tinggi, hidung mancung, persis seperti Nabi Yusuf. Semuanya sempurna tidak ada kurang.
Tapi kita dilahirkan dengan takdir yang sudah ditetapkan. Ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang gagah, ada yang biasa-biasa saja dan seterusnya.
Saya terkadang seyum-seyum sendiri, ketika melihat anak-anak sekolahan “gaya-gaya” di jalan raya dengan tunggangan CBR-nya, boncengan gadis remaja tanggung pula di belakangnya. Seolah jalan hanya milik mereka berdua. Aura kesombongan terlihat jelas dari mereka. Dalam hati, saya mengatakan: “Paling dibelikan bapaknya, dan mungkin juga setelah meregek-regek dulu.” Takdir Allah menjadikan dia lahir dari keluarga yang kaya raya. Jadi, kalau bukan karena takdir, tentu ceritanya jadi lain.
Untunglah agama kita tidak menjadikan itu semua sebagai standar kemuliaan. Di hadapan Allah, kita ini semuanya sama. Sama-sama hina jika banyak dosa dan sama-sama mulia jika bertakwa. Allah berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kamu.” (QS. al-Hujurat: 13)
Lantas, apa yang hendak kita banggakan dengan harta dan kekuasaan itu. Padahal, yang dilihat Allah hanyalah ketakwaan. Oleh sebab itu, jangan pernah sombong dengan apa yang kita miliki, semua itu murni takdir ilahi.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !