UMUR 60 TAHUN (Art.Salayok92)

Telah sampai masanya atau hampir saja, sudah mendekati. Umur 60 tahun, ketika Allah telah memberikan nikmat umur panjang untuk Anda.

Dalam sebuah ayat Allah mengabarkan tentang penyesalan dan angan-angan manusia yang binasa:

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.” (QS. Fathir: 37)

Dan ternyata masa tangguh yang diberikan Allah itu sampai 60 tahun, saat usia telah melebihi batas itu maka tidak ada lagi alasan untuk berleha-leha.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَعْذَرَ اللَّهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ، حَتَّى بَلَّغَهُ سِتِّينَ سَنَةً

“Allah telah memberikan udzur kepada seorang dengan menangguhkan ajalnya hingga umur 60 tahun.” (HR. Bukhari: 6419, Muslim: 1671)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan:

“Jika umur sudah 60 tahun, sungguh telah tegah hujjah baginya, tidak diterima lagi alasannya jika dia tidak beribadah karena Allah telah memberi umur 60 tahun. Tentu ia mengetahui ayat-ayat Allah, apalagi bila ia hidup di masyarakat mayoritas muslim. Ini adalah hujjah dan alasan yang kuat, berbeda dengan umur 15 atau 20 tahun, mungkin udzurnya akan diterima bila dia belum sempat memahami ayat Allah…. Oleh karena itu, kita wajib mempelajari agama Islam dengan baik untuk memenuhi kebutuhan kita setiap hari.” (Syarh Riyadhish Shalihin ibn Utsaimin)

Lihatlah diri Anda, dimana Anda sekarang. Umur 60 tahun, tidak ada lagi alasan bagi Anda untuk masih berleha-leha. Lihat bekal Anda, sudah cukupkah?

Sebentar lagi Anda akan memulai perjalanan baru, yang jauh lebih panjang daripada jatah hidup Anda di dunia. Segeralah singkirkan dunia, perbanyak muhasabah, jangan malah berbahagia dengan bertambahnya umur Anda. jika ada salah kepada sesama manusia lekas minta pemaafan. Sebelum terlambat, sebelum Anda tak dapat lagi melihat mereka. (zhr)

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !