Kelembutan Adalah Tanda Kebaikan Keluarga

Kelembutan adalah salah satu sumber dari segala kebaikan. Sesuatu jika dihiasi dengan kelembutan maka ia akan menjadi indah menawan. Sebaliknya, bilamana kelembutan telah hilang maka itu petanda buruk, awal mula datangnya kerusakan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

Sesungguhnya kelembutan itu tidak akan berada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, melainkan akan membuatnya rusak.” (HR. Muslim: 2594)

Karenanya, tanda kebaikan sebuah keluarga adalah adanya sifat lemah lembut pada keluarga tersebut. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِأَهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا أَدْخَلَ عَلَيْهِمْ الرِّفْقَ

“Jika Allah menginginkan sebuah kebaikan untuk pemilik rumah maka Allah akan memasukkan kepada mereka sikap lemah lembut.” (HR. Ahmad: 23290)

Makna tersirat dari hadits diatas adalah, jika seandainya tanda kebaikan sebuah keluarga dengan kelembutan maka tanda keburukan sebuah keluarga dengan tidak adanya kelembutan. Sebuah keluarga apabila dipenuhi dengan sikap yang kasar, suami istri bersikap kasar, anak suka membangkang, dst maka itu adalah tanda keburukan.

Oleh sebab itu, marilah kita ajari dan latih pribadi kita untuk bisa bersikap lembut, demikian pula dengan keluarga, tanamkan serta pupuk sikap lemah lembut karena kelembutan itu adalah sumber segala kebaikan. Semoga Allah menganugerahi kelembutan kepada keluarga kita semua. Amin.

Baca juga Artikel:

Kecintaan Pada Ilmu Agama Adalah Barometer Baik Atau Buruknya Kita

Pondok Jatimurni BB 3 Bekasi, Bekasi, Senin, 20 Sya’ban 1441H/ 13 April 2020 M

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja atau dapatkan broadcast artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda  di admin berikut KLIK

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !