Kitabut Tauhid – Bab 23 : Keterangan Bahwa Ada Di Kalangan Umat Ini Yang Menyembah Berhala (1/5)

Ayat Pertama

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِّنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al-Kitab? Mereka percaya kepada Jibt dan Thaghut. (QS. An-Nisa’: 51)

Makna Ayat Secara Umum

Allah berfirman kepada Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam dalam konteks pengingkaran mengenai orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah diberikan kitab sebagai petunjuk namun mereka tetap beriman dan beribadah kepada al-Jibt dan Thagut.

Al-Jibt dan Thaghut

Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu mengatakan :

الجبت: السحر، والطاغوت: الشيطان

“Al-Jibt adalah sihir dan Thaghut adalah setan.” (Shahih Bukhari: 8/251, Fathul Majid: 296)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan:

“Al-Jibt ada yang mengatakan sihir, ada pula yang mengatakan berhala. Yang lebih benar bahwa Al-Jibt adalah sebutan umum untuk setiap berhala, sihir, dukun atau yang semisal dengannya.” (Al-Qoulul Mufid: 1/456)

Thagut secara istilah sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah:

مَا تَجَاوَزَ بِهِ العَبْدُ حَدَّهُ مِنْ مَعْبُوْدِ أَوْ مَتْبُوْعٍ أَوْ مُطَاعٍ

Thaghut adalah apa saja yang dilampau batasi oleh seorang hamba, dari seuatu yang diibadahi, diikuti, atau ditaati. (I’lamul Muwaqqi’in: 1/54, Fathul Majid: 42)

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan:

والطواغيت كثيرة ورؤسهم خَمْسَةٌ : إِبْلِيسُ لَعَنَهُ اللهُ، وَمَنْ عُبِدَ وَهُوَ رَاضٍ ، وَمَنْ دَعَا النَّاسَ إِلَى عِبَادَةِ نَفْسِهِ ، ومن أدعى شيئاً من علم الغيب ، ومن حكم بغير ما أنزل الله

“Thagut itu banyak, gembongnya ada lima yaitu Iblis, siapa saja yang diibadahi dan ia ridha, siapa saja yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya, siapa saja yang mengaku-ngaku mengetahui sesuatu dari ilmu ghaib, siapa saja yang berhukum dengan selain hukum Allah.” (Syarh Tsalatatul Ushul: 153-154)

Munasabah Ayat

Muhasabah (kesesuaian) ayat dengan bab pembahasan dapat diketahui dengan bantuan keterangan dari hadits yaitu sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

 لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

“Sesungguhnya kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sampai pun nanti mereka masuk kedalam lubang dhab kalian akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) bertanya: “Apakah mereka adalah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi” (HR. Bukhari: 7320)

Apabila dahulu orang-orang yang diberi kitab (Ahlul Kitab) beriman kepada Al-Jibt dan Thaghut, maka umat ini yang telah diberikan Al-qur’an tidak mustahil pula untuk beriman kepada Al-Jibt dan Thaghut. Sebab sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahwa akan ada di antara umat ini yang akan mengikuti jalannya Ahlul Kitab. (Lihat: Al-Qaulul Mufid: 1/456, Al-Mulakhkhas fi Syarh Kitabit Tauhid: 189)

Faidah Ayat

1. Akan terjadi dan akan ada dari umat ini orang-orang yang menyembah berhala sebagaimana yang dulu terjadi pada Yahudi dan Nasrani.
2. Mengingkari (haram mengimani) Al-Jibt dan Thaghut adalah ajaran semua kitab samawiyyah.
3. Ilmu terkadang tidak dapat mencegah pemiliknya dari perbuatan maksiat.
4. Wajibnya mengamalkan ilmu, barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka ia serupa dengan Yahudi dan Nasrani

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !