ANTARA AKU, KAMU DAN KITA (Art.Salayok67)
Apakah ada manusia yang bisa hidup seorang diri?? Segala keperluan dan kebutuhan hidupnya dapat ia penuhi tanpa berhubungan dengan orang lain sama sekali??
Tidak ada, sekuat dan setangguh apa pun dia. Selama ia masih berstatus “manusia” ia akan tetap membutuhkan orang lain, karena manusia itu lemah tak berdaya.
Camkanlah wahyu ilahi yang sampai hari ini masih ada, tertulis pada tempatnya. Allah berfirman:
وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا
“Manusia diciptakan dalam keadaan lemah.” (QS. An-Nisa’: 28)
Kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Ada banyak orang di sekitar kita, mereka semua memiliki hak masing-masing.
Kita ada untuk saling melengkapi. Kelebihan dan kekurangan kita, agar kita dapat saling mengisi. Persis seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
الْمُؤْمنُ للْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشدُّ بعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti sebuah bagunan yang saling menguatkan antara sebagian dengan sebagian yang lain.” (HR. Bukhari: 2446, Muslim: 2585)
Oleh sebab itu, sudah saatnya kita tukar kata “aku” dan “kamu” menjadi kata “kita.” Campakkan jauh ego diri yang selama ini telah banyak membuat kita tersisih dan menepi.
Katakan “maaf” jika kita memang salah. Ucapkan “terima kasih” saat ada saudara kita yang mengingatkan. Dia tidak inginkan apa-apa, hanya harapan supaya kita tetap bersama satu tujuan untuk selamanya yaitu melangkah menuju “surga.”(zhr)