Buah Manis Kesabaran Keluarga Khalilurrahman – Khutbah Idul Adha 1445 H

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.

ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ.

ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ صَلَّى ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

Di hari Id yang penuh dengan kebahagian ini, saat mentari pagi terbit diiringi lantunan takbir di seluruh penjuru negeri, tidak ada wasiat yang lebih utama, daripada wasiat takwa. Marilah kembali kita berusaha, meningkatkan kualitas iman dan takwa, dengan mengerjakan perintah-perintah Allah ta’ala dan meninggalkan semua larangan-Nya. 

Jama’ah rahimakumullah…..

Sabar adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Sabar merupakan sifat dan ciri utama orang-orang yang bertauhid kepada Allah. Sabar dengan tiga jenis dan tingkatannya: Sabar diatas ketaatan kepada Allah ta’ala, sabar menahan diri dari maksiat dan dosa, serta sabar menerima ujian dan musibah yang menimpa, adalah jalan keselamatan dan kebahagian seorang hamba, di dunia dan akhirat.

Mungkin saja banyak diantara kita yang mengira, bahwa sabar hanya berkaitan dengan musibah dan cobaan yang menimpa. Betul itu satu bagian dari kesabaran namun bukan seluruhnya. Bahkan sabar di atas ketaatan kepada Allah, istiqomah mengerjakan perintah dan ibadah, adalah sabar dengan tingkat yang paling tinggi. Karenanya, ketika Allah memerintahkan kita mengerjakan shalat dan menyuruh keluarga mengerjakannya, Allah iringi dengan perintah untuk bersabar diatasnya. Allah berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

Perintahkanlah keluargamu mengerjakan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. (QS. Thaha: 132)

Jama’ah rahimakumullah…..

Kesabaran bagaikan obat bagi luka, perih dan sakit tak terkira di awalnya, namun akan berakhir dengan indah dan bahagia. Sabar memang pahit, akan tetapi buahnya sangat manis.

Hari raya Idul Adha dan rangkaian ibadah di bulan Dzulhijjah ini, dari ibadah qurban dan haji, mengingatkan kita pada satu sosok agung yaitu Khalilurrahman (kekasih Allah) Nabi Ibrahim alaihissalam.

Nabi Ibrahim dan keluarganya adalah teladan, bagi setiap orang yang beriman, pada seluruh sendi kehidupan, termasuk diantaranya dalam kesabaran. Perjalanan hidup mereka, bukan sekadar nostalgia kisah belaka, akan tetapi goresan sejarah yang bertabur mutiara. Siapa saja, yang membaca dan merenunginya, akan memahami arti kesabaran yang sesungguhnya. Dan dia akan melihat dengan nyata, betapa manisnya buah kesabaran seorang hamba.

Jama’ah rahimakumullah…..

Inilah Nabi Ibrahim yang diutus Tuhan, mengajak manusia menuju jalan kebenaran, ia lakukan dengan penuh kesabaran. Berbagai rintangan ia hadapi, onak dan duri ia lalui, meskipun dengan penentangan yang sangat besar dan bertubi-tubi, dari kaumnya dan bahkan dari ayahnya sendiri. Sang ayah mengancam akan merajam dan mengusirnya. Kaumnya dengan angkara murka, mengobarkan api menggunung untuk membakarnya. Namun Allah menyelamatkan beliau alaihissalam, sebagai buah dari kesabaran, Allah berfirman: 

قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِن كُنتُمْ فَاعِلِينَ ، قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

Mereka berkata: “Bakarlah dia (Ibrahim) dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak bertindak”. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya’: 78-79)

Buah manis kesabaran, Allah selamatkan nabi Ibrahim alaihissalam. Kemudian Allah jadikan agama yang didakwahkannya, sebagai agama yang wajib diikuti oleh setiap manusia. Allah berfirman:

فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا

Ikutilah agama Ibrahim yang lurus. (QS. Ali Imran: 95)

Jama’ah rahimakumullah…..

Bagi kita yang diuji oleh Allah hari ini, dengan lama belum mendapat buah hati, maka inilah Nabi Ibrahim yang diuji dengan ujian yang sama, beliau baru diberi keturunan saat sudah tua. Imam Ibnu Katsir menyebutkan: Anak pertama yaitu Ismail lahir dari Hajar ketika nabi Ibrahim berumur 86 tahun dan anak kedua yaitu Ishaq lahir dari Sarah ketika nabi Ibrahim berumur 99 tahun. (Lihat: Al-Bidayah wa An-Nihayah: 1/192)

Oleh karenanya, ketika berita tentang kelahiran Ishaq tiba, membuat Sarah seolah tidak percaya, sebagaimana Allah ﷻ berfirman tentangnya, ketika kedatangan malaikat pembawa kabar gembira:

فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ قَالُوا كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ

Kemudian istrinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: “(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul”. Mereka berkata: “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Adz-Dzariyat: 29-30)

Kesabaran dalam penantian panjang memang amat pahit, namun ia akan membuahkan buah yang sangat manis. Allah jadikan Ismail dan Ishaq Nabi, bahkan dari keduanyalah seluruh para nabi setelah mereka dilahirkan, diantaranya nabi yang paling agung dan manusia paling mulia yaitu nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Jama’ah rahimakumullah…..

Memang, saat Ismail lahir, penantian panjang Nabi Ibrahim berakhir, namun tidak dengan ujian kesabaran. Karena setelah itu Allah memerintahkannya untuk mengantarkan Ismail yang masih bayi dan ibunya, ke sebuah lembah nan sangat jauh disana, tak ada manusia, tidak ada tumbuhan bahkan tidak ada airnya. Ujian yang sangat berat, tetapi Nabi Ibrahim tunduk, patuh dan melaksanakan perintah tersebut dengan penuh kesabaran, seraya berdoa mengadu dan bersandar kepada Allah:

رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS. Ibrahim: 37)

Hajar sebagai seorang istri dan ibu yang shalihah, seorang wanita yang beriman, pun melaksanakan dengan penuh ketundukan dan kesabaran. Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari, ketika nabi Ibrahim melangkah dengan gontai berat untuk kembali, meninggalkan Hajar bersama sibuah hati, dilembah kosong tak berpenghuni, tanpa ada perbekalan apa-apa, Hajar berkata:

يَا إِبْرَاهِيْمُ أَيْنَ تَذْهَبُ وَتَتْرُكُنَا بِهَذَا الوَادِي الَّذِي لَيْسَ فِيهِ إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ؟ فَقَالَتْ لَهُ ذَلِكَ مِرَاراً وَجَعَلَ لَا يَلْتَفِتُ إِلَيْهَا. فَقَالَتْ لَهُ: آاللهُ الًّذِي أَمَرَكَ بِهَذَا ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَتْ: إِذَنْ لَا يُضَيِّعُنَا

“Wahai Ibrahim, apakah engkau akan pergi meninggalkan kami di lembah ini, tidak ada seorang manusia pun dan tidak ada perbekalan sedikit pun?” Ucapan itu ia lontarkan berulang kali namun nabi Ibrahim tidak menoleh sedikitpun. Akhirnya Hajar berkata: Apakah Allah yang memerintahkanmu dengan hal ini? Ibrahim menjawab: Ya. Maka Hajar pun berkata: Jika demikian, pasti Allah tidak akan membiarkan kami terlantar. (HR. Bukhari: 3184)

Ujian yang sangat berat, dihadapi dengan kesabaran yang pahit, akan tetapi hal itu kemudian berbuah manis. Lembah yang tak berpenghuni, kini menjadi negeri yang tidak akan pernah sepi lagi, sampai hari kiamat nanti, senantiasa dipenuhi makanan dan buah-buahan. Mata air yang kemudian kita kenal dengan Zam Zam tidak akan pernah kering selamanya, dan menjadi air paling berharga di jagad raya. Inilah negeri Mekah yang penuh dengan keberkahan dan akan selalu dirindukan.

Jama’ah rahimakumullah…..

Setelah peristiwa itu, apakah berakhir ujian Nabi Ibrahim alaihissalam? Tidak. Ketika sibuah hati tercinta beranjak dewasa. Tatkala harapan besar dan kebahagiaan seorang ayah memuncak pada anaknya. Saat itulah Ibrahim diuji kembali dengan ujian yang lebih dahsyat dari sebelumnya, yaitu menyembelih sibuah hati tersebut. Perintah yang berat, namun Nabi Ibrahim tetap mengerjakannya dengan penuh ketaatan dan kesabaran. Ismail sang anak pun melakukannya dengan penuh ketaatan dan kesabaran. Allah mengisahkan betapa harunya percakapan keduanya dalam Al-Qur’an:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku tercinta, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka bagaimana pendapatmu!” Ia menjawab: “Wahai ayahanda tercinta, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; in syaa Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Ujian yang sangat-sangat berat dan bertubi-tubi, namun Ibrahim, Ismail dan Hajar tetap melaksanakannya dengan penuh kepatuhan dan kesabaran. Sangat pahit, namun buahnya sangat manis, Allah ganti dengan domba yang besar lalu Allah jadikan sebagai dasar syariat qurban.

Jama’ah rahimakumullah…..

Perjalanan hidup Nabi Ibrahim dan keluarganya adalah ukiran sejarah yang penuh pelajaran berharga. Sabar memang pahit namun akan berbuah manis. Keluarga Ibrahim menjadi potret dari itu semua

Kisah mereka Allah abadikan dalam Al-Qur’an serta syariat qurban dan haji. Anak keturunan mereka menjadi para Nabi. Lembah kosong yang tak berpenghuni, tidak memiliki apa-apa, sekarang menjadi kota paling mulia yang takkan pernah sepi selamanya, akan selalu dipenuhi dengan makanan serta buah-buahan. Ka’bah menjadi bangunan yang akan senantiasa dirindukan. Syariat Sa’i antara Shafa dan Marwa akan menjadi pengingat bagaimana Hajar mondar mandir berulang kali untuk mencari air. Zam-zam menjadi air paling berharga di dunia dan tidak akan pernah kering selamanya. Syariat kurban, akan mengenang kesabaran mereka menghadapi ujian kehidupan.

Keluarga Nabi Ibrahim akan selalu disebut dan dikenang, dido’akan dalam shalawat dan do’a keberkahan, yang dibaca setiap muslim dalam shalatnya ketika tasyahud dengan mengucapkan:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Ya Allah, berikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia. Dan berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia

Semoga Allah ta’ala, memberikan taufik-Nya kepada kita semua, untuk menjadi hamba-hamba yang sabar. Meneguhkan kita dalam setiap langkah kehidupan. Detik demi detik perjalanan kita di dunia ini, hakikatnya adalah ujian tiada henti. Dan Allah tidak pernah mengatakan bahwa jalan hidup akan selalu mudah dan landai. Tapi, Dia mengatakan: 

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

‘Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang bersabar’.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Allah akan memberi kekuatan kepada setiap orang yang bersabar, untuk istiqamah diatas ketaatan, meninggalkan larangan dan kokoh menghadapi ujian. Semoga kita dapat meneladani Nabi Ibrahim dan keluarganya, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang tegar meneguk pahitnya kesabaran kemudian yakin bahwa kesabaran akan berbuah manis yang dapat dirasakan. Di dunia mendapat pertolongan, di akhirat dimasukkan ke dalam surga Adn, lalu para malaikat berkata:

سَلَامٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ

Keselamatan atas kalian karena sebab kesabaran kalian di dunia. (QS. Ar-Ra’ad: 24)

Alangkah baiknya kesudahan itu….

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

اللهم اجعلنا من الصابرين اللهم اجعلنا من الحامدين اللهم اجعلنا من الشاكرين اللهم اجعلنا من الصالحين

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

اللهم انصر إخواننا المسلمين المستضعفين في فلسطين وثبت أقدامهم واجعلهم من الصابرين وانصرهم على القوم الكافرين

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ وسلَّم عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

Bekasi, 8 Dzulhijjah 1445H

Lihat:

Arsip Khutbah Maribaraja.Com

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

 

 

 

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !