MASRUQ – Dunia Ada Di Bawah Kita
Dunia ini adalah senda gurau, permainan serta kenikmatan yang menipu mata. Masruq bin al-Ajda’ rahimahullah, seorang imam di generasi tabi’in. Kita merindukan dan membutuhkan sosok seperti dirinya, yang dapat selalu mengingatkan kita akan hakikat dunia. Dari Ibrahim bin Muhammad al-Muntasyir, dia mengatakan:
كَانَ مَسْرُوقٌ يَرْكَبُ كُلَّ جُمُعَةٍ بَغْلَةً لَهُ وَيَحْمِلُنِي خَلْفَهُ ثُمَّ يَأْتِي كُنَاسَةً بِالْحيرةِ قَدِيمَة فَيَجْعَلُ عَلَيْهَا بَغْلَتَهُ ثُمَّ يَقُولُ : الدُّنْيَا تَحْتَنَا
Setiap hari Jum’at Masruq biasa menunggang baghal dan memboncengku di belakangnya, kemudian dia mendatangi tempat pembuangan sampah tua di Hirah, lalu dia menaikkan baghalnya ke atasnya kemudian mengatakan: “Dunia ada di bawah kita.” (Hilyah al-Auliya’: 2/96)
Apa yang diingatkan oleh Masruq ini adalah pemaham dari pelajaran Rasulullah ﷺ. Karena beliau ﷺ pernah bersabda sebagaima diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِالسُّوْقِ دَاخِini مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ. فَمَرَّ بِجَدْيٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ، ثُمَّ قَالَ: أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ فَقَالُوْا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قال: أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ قَالُوْا: وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ، لِأَنَّهُ أَسَكُّ. فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟! فَقَالَ: فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ
Rasulullah ﷺ berjalan melewati pasar sementara banyak orang berada di dekat beliau. Lalu beliau melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya cacat. Sambil memegang telinganya beliau ﷺ bersabda, “Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau ﷺ bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allah, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau ﷺ bersabda: “Demi Allah, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.” (HR. Muslim: 2957)
Oleh sebab itu, semua dunia yang kita perebutkan dan perjuangkan ini pada hakikatnya hanyalah sampah. Tidak lebih berharga dari bangkai seekor anak kambing yang cacat. Tapi kita ini adalah manusia, sering lupa dan mudah tergoda sehingga butuh untuk selalu diingatkan.