Pahala dan Dosa Jariyah -Khutbah Jum’at
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ.
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ صَلَّى ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ
Bulan September 2024 lalu dibuka pendaftaran seleksi CPNS, dengan pendaftar hampir mencapai 3 juta orang. Mengapa profesi sebagai pegawai negeri sangat diminati? Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mengungkap alasan orang Indonesia banyak yang ingin jadi PNS, hal ini berdasarkan hasil survei terhadap 15 ribu lebih responden. Hasilnya, diantara motivasi besar orang-orang ingin menjadi PNS adalah faktor kesejahteraan salah satunya yaitu adanya jaminan hari tua berupa dana pensiun.
Hal seperti ini bukanlah suatu yang tercela, tabiat manusia mengharapkan ketika badannya sudah lemah saat tidak bisa lagi bekerja seperti muda dahulu, namun ia masih memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup di hari tua dan menikmati hari-hari senjanya.
Jika kita renungkan bersama, bila pola pikir seperti ini juga diterapkan dalam masalah akhirat maka alangkah sangat baiknya. Dan beginilah seharusnya seorang mukmin. Kita tahu bahwa kita hidup di dunia ini untuk menabung pahala; beriman dan beramal shalih untuk menggapai kebahagiaan abadi. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itulah penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 82)
Kita diperintahkan untuk terus mengumpulkan pahala. Akan tetapi tubuh kita memiliki batas, kita tidak selamanya kuat. Masa muda akan sirna, semua kita akan berangsur tua. Umur kita juga memiliki batas, kita tidak akan hidup selamanya. Maka disinilah kita harus berpikir seperti para pendaftar CPNS; bagaimana caranya saat kita tidak bisa lagi beramal tapi kita masih bisa mendapatkan aliran pahala.
Allah telah menyediakan hal ini untuk para hamba-Nya. Tinggal kita, apakah mau mengambil tawaran tersebut dan melakukannya. Ada banyak hal yang bisa menjadikan seorang tetap bisa mendapatkan pahala sekalipun ia tidak bisa lagi beramal, yang kemudian kita kenal dengan amalan dengan pahala jariyah. Diantaranya sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim 3/1255 no. 1631)
Diantaranya juga adalah seorang memberikan contoh perbuatan yang baik kepada manusia lain, sehingga kemudian orang lain meniru dan melakukan perbuatan baik itu, maka dia akan mendapatkan aliran pahala dari orang-orang yang mengikutinya tersebut. Allah berfirman:
إنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
“Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ
“Barangsiapa yang memulai (mencontohkan) mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatannya itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.” (HR. Muslim 2/705 no. 1017)
Saat kita mengajarkan tata cara shalat kepada orang lain, maka pahala shalat yang dilakukannya selama hidupnya akan mengalir kepada kita. Demikian pula tatkala seseorang mengajarkan Al-Quran atau Al-Fatihah kepada seorang anak, maka jika sejak kecil anak tersebut telah menghafal surah Al-Fatihah dan dia baca disetiap shalatnya, maka seluruh pahala bacaannya juga akan mengalir kepada orang yang mengajarkannya. Seorang wanita yang menjaga auratnya lalu ditiru oleh anak perempuannya atau wanita-wanita lain maka ia akan mendapat aliran pahala. Seorang yang selalu membuang sampah pada tempatnya lalu dilihat dan ditiru oleh anaknya, muridnya, atau orang lain secara umum maka ia mendapatkan aliran pahalanya.
Alangkah indahnya, saat kita telah wafat lalu masuk ke alam kubur, sendirian, kemudian datanglah pahala-pahala itu dalam rupa yang baik untuk menemani kita dan dia terus mengalir dan bertambah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:
يَتْبَعُ المَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ : يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Ada tiga hal yang mengikuti mayit, dua akan kembali hanya satu yang akan tinggal bersamanya. Yang akan mengikutinya adalah keluarga, harta serta amalannya. Keluarga dan hartanya akan kembali hanya amalannya yang tersisa menemaninya.” (HR. Bukhari: 6514, Muslim: 2960)
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ رب العالمين أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، أما بعد
Jama’ah kaum muslimin, sidang jum’at rahimakumullah……
Sebagaimana seseorang yang telah meninggal dunia bisa dicatat baginya kebaikan yang terus mengalir, maka sebaliknya seseorang yang telah meninggal dunia juga bisa dicatat dosa yang terus mengalir kepadanya. Sebagaimana ada pahala jariyah, maka ada pula dosa jariyah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
“Dan barangsiapa yang memulai (mencontohkan) perbuatan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim 2/705 no. 1017)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
لَيْسَ مِنْ نَفْسٍ تُقْتَلُ ظُلْمًا، إِلَّا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ القَتْلَ أَوَّلًا
“Tidak ada satu jiwapun yang dibunuh secara zalim, melainkan anak Adam pertama turut menanggung dosanya, karena dia yang pertama mencontohkannya.” (HR. Bukhari 9/103 no. 7321)
Sehingga orang-orang yang membunuh dengan kezaliman setelahnya, akan mengalirkan dosanya kepada anak Adam yang pertama kali melakukan pembunuhan.
Allah berfirman:
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
“(ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu.” (QS. An-Nahl: 25)
Barangsiapa yang mencotohkan kesyirikan, kemaksiatan, lalu orang-orang mengikutinya, maka dosa-dosa atas hal tersebut juga akan mengalir kepadanya meskipun dia telah meninggal dunia. Sungguh menyedihkan orang-orang yang telah dikubur dan tidak bisa berbuat apa-apa, namun dosa-dosa terus mengalir kepadanya.
Seorang wanita membuka auratnya lalu ditiru oleh anaknya, muridnya, atau wanita lain secara umum maka ia akan mendapat aliran dosa dari mereka. Wanita-wanita yang menjadi model, artis dan bintang iklan yang memberikan contoh tidak baik kepada orang lain dengan memamerkan aurat mereka maka setiap kali laki-laki asing melihat auratnya melalui gambar atau videonya maka ia mendapatkan aliran dosa selama gambar itu masih ada.
Seorang yang pergi ke dukun, minum khamar, merokok, berjudi atau melakukan transaksi riba lalu ditiru oleh orang lain maka ia dapat aliran dosanya. Seorang yang membuang sampah sembarangan lalu ditiru oleh anaknya, muridnya atau orang lain secara umum maka ia mendapat aliran dosa mereka.
Kita ingin hidup dengan tenang dan nyaman. Kita ingin mendapatkan pensiun atau hasil investasi lainnya di hari tua, sehingga kita bisa menikmati hari senja dengan damai. Demikian juga, dalam hal akhirat kita ingin terus mendapatkan aliran pahala sekalipun kita sudah tidak bisa banyak beramal lagi atau saat kita telah meninggal dunia. Marilah kita meningkatkan kualitas iman dan takwa kita selama nafas masih ada, marilah kita berusaha memperbanyak amal shalih terutama amalan-amalan yang memiliki pahala jariyah selama kesempatan masih ada. Sembari meninggalkan semua dosa terutama dosa syirik dan dosa-dosa jariyah. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita husnul khatimah dan kembali kepada-Nya dalam keadaan yang diridhai, diberikan nikmat kubur dan dimasukkan ke dalam surga-Nya yang paling tinggi. Amin.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
اللهم انصر إخواننا المسلمين المستضعفين في فلسطين وثبت أقدامهم واجعلهم من الصابرين وانصرهم على القوم الكافرين
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ وسلَّم عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Lihat:
Arsip Khutbah Maribaraja.Com
Follow fanpage maribaraja KLIK
Instagram @maribarajacom