Ushul Tsalatsah – Landasan Pertama: Mengenal Rabb

Pada bagian ini Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah menjelaskan tentang makna dari Rabb dan bagaimana mengenal Rabb. Beliau mengatakan:

فَإِذَا قِيْلَ لَكَ مَا الأُصُولُ الثَّلَاثَةُ الَّتِي يَجِبُ عَلَى الإِنْسَانِ مَعْرِفَتُهَا ؟ فَقُلْ : مَعْرِفَةُ العَبْدِ رَبَّهِ وَدِيْنَهُ وَنَبِيَّهُ مُحَمَّدًا ﷺ

فَإِذَا قِيْلَ لَكَ : مَنْ رَبُّكَ ؟ فَقُلْ رَبِّيَ اللهُ الَّذِي رَبَّانِي وَرَبَّى جَمِيْعَ العَالَمِيْنَ بِنِعَمِهِ وَهُوَ مَعْبُوْدِي لَيْسَ لِي مَعْبُوْدُ سِوَاهُ ، وَالدَّلِيْلُ قَوْلُهُ تَعَالَى : ﴿ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴾ وَكُلُّ مَا سِوَى اللهِ عَالَمٌ وَأَنَا وَاحِدٌ مِنْ ذَلِكَ العَالَمِ

فَإِذَا قِيْلَ لَكَ بِمَ عَرَفْتَ رَبّكَ ؟ فَقُلْ : بِآيَتِهِ وَمَخْلُوْقَاتِهِ ، وَمِنْ آيَتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالقَمَرُ وَمِنْ مَخْلُوقَاتِهِ السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَالأَرْضُوْنَ السَّبْعُ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَمَا بَيْنَهُمَا وَالدَّلِيْلُ قَوْلُهُ تَعَالَى : ﴿وَمِنۡ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيۡلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمۡسُ وَٱلۡقَمَرُۚ لَا تَسۡجُدُواْ لِلشَّمۡسِ وَلَا لِلۡقَمَرِ وَٱسۡجُدُواْۤ لِلَّهِۤ ٱلَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ ﴾ وَقَوْلُهُ تَعَالَى : ﴿إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُغۡشِي ٱلَّيۡلَ ٱلنَّهَارَ يَطۡلُبُهُۥ حَثِيثٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتِۢ بِأَمۡرِهِۦٓۗ أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴾

Apabila ditanyakan kepadamu : Apa tiga landasan utama yang wajib untuk diketahui oleh setiap insan? Maka katakanlah: “Seorang hamba mengenal Rabbnya, agamanya, dan Nabinya Muhammad ﷺ .”

Apabila  ditanyakan kepadamu: “Siapa Rabbmu?” Maka katakanlah: “Rabbku adalah Allah yang telah memeliharaku dan seluruh alam dengan nikmat-nikmat-Nya. Dia-lah sesembahanku, tidak ada sesembahan bagiku selain Dia.” Dalilnya adalah firman Allah:

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-Fatihah: 2)

Segala sesuatu selain Allah adalah alam, dan aku merupakan salah satu dari alam itu.

Apabila ditanyakan kepadamu: “Dengan apa kamu mengenal Rabbmu?” Maka katakanlah: “Dengan ayat dan makhluk-makhluk-Nya.” Di antara ayat-Nya adalah malam, siang, matahari, bulan. Dan diantara makhluk-makhluk-Nya adalah langit yang tujuh, bumi yang tujuh, semua apa yang ada di dalamnya serta apa saja yang ada di antara keduanya. Dalilnya adalah firman Allah:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah. (QS. Fushshilat: 37)

Dan firman-Nya:

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-A’raf: 54)

❀•◎•❀

Tiga Sifat Rabb

Rabb adalah Dzat yang mengumpulkan tiga sifat. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan:

وَالرَّبُّ هُوَ الخَالِقُ ، المَالِكُ ، المُدَبِّرُ لِجَمِيعِ الأُمُورِ

Rabb adalah pencipta, pemilik dan pengatur semua urusan. (Syarh Tsalatsah Al-Ushul: 51)

Hal ini sebagaimana yang diisyaratkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang berdalil dengan firman Allah:

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُغۡشِي ٱلَّيۡلَ ٱلنَّهَارَ يَطۡلُبُهُۥ حَثِيثٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتِۢ بِأَمۡرِهِۦٓۗ أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-A’raf: 54)

Oleh sebab itu, segala sesuatu yang disembah selain Allah maka itu adalah sesembahan yang batil, mereka tidak pantas dikatakan sebagai Rabb karena tidak memiliki tiga sifat ini.

Cara Mengenal Rabb

Ayat artinya adalah tanda. Sehingga yang dimaksud dengan ayat Allah adalah segala sesuatu yang menunjukkan adanya Allah.

Ayat Allah ada dua macam yaitu Kauniyah dan Syar’iyyah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan:

وَآيَاتُ اللهِ نَوْعَانِ : كَوْنِيَّةٌ وَشَرْعِيَّةٌ ، فَالكَوْنِيَّةُ هِيَ المَخْلُوْقَاتُ وَالشَّرْعِيَّةُ هِيَ الوَحْيُ الَّذِي أَنْزَلَهُ اللهُ عَلَى رُسُلِهِ

Ayat Allah ada dua macam yaitu Kauniyyah dan Syar’iyyah. Kauniyyah adalah semua makhluk sedangkan Syar’iyyah adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada para Rasul-Nya. (Syarh Tsalatsah Al-Ushul: 47)

Karena itulah Allah memerintahkan kita untuk mentafakkuri ciptaan-Nya. Allah berfirman:

أَوَلَمۡ يَنظُرُواْ فِي مَلَكُوتِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا خَلَقَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٖ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah. (QS. Al-A’raf: 185)

إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imran: 190)

Barang siapa yang merenungkan penciptaan Allah maka ia akan mengakui keberadaan-Nya. Karena ciptaan menunjukkan akan adanya pencipta. Pernah ditanyakan kepada orang-orang Arab badui, “Dengan apa kamu mengenal Rabbmu?” Dia menjawab:

البَعْرَةُ تَدُلُّ عَلَى البَعِيرِ ، وَالأَثَرُ يَدُلُّ عَلَى الَمسِيْرِ ، أَلَا يَدُلُّ هَذَا الكَوْنُ عَلَى اللَّطِيْفِ الخَبِيْرِ

Kotoran unta menunjukkan adanya unta, jejak (di pasir) menunjukkan adanya yang berjalan, semua alam ini menunjukkan adanya Yang Maha Lembut lagi Maha Mengetahui (Allah). (Syarh Al-Ushul Ats-Tsalatsah Al-Fauzan: 78)

Demikian pula Allah memerintahkan manusia untuk mentadabburi Al-Quran agar mereka mengenal siapa Rabba mereka. Allah berfirman:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَۚ وَلَوۡ كَانَ مِنۡ عِندِ غَيۡرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُواْ فِيهِ ٱخۡتِلَٰفٗا كَثِيرٗا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. An-Nisa’: 82)

Demikian pula firman-Nya:

كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (QS. Shad: 29)

Baca juga artikel berikut:

Perintah Dan Larangan Terbesar Allah

Selesai disusun di Maktabah Az-Zahiriy Jatimurni Bekasi, Selasa 7 Dzulhijjah 1441/ 28 Juli 2020

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja atau dapatkan broadcast artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda  di admin berikut KLIK

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !