Jangan Ingat Allah Dalam Keadaan Sempit Saja
Dalam keadaan lapang, kerap kali kita lupa pada Allah. Semua kenikmatan dan kemudahan yang ada menutup mata hati untuk selalu mengingat-Nya. Padahal, kita mengakui bahwa kita sangat butuh pada-Nya.
Ketika roda itu berputar, saat badai dan awan kelam menutupi hari cerah kita. Kelapangan telah beranjak digantikan oleh kesempitan. Sehat telah pergi, sekarang sakit yang menghampiri. Terlebih pada saat terakhir yang amat menentukan, ketika sakhratul maut. Barulah teringat dengan Allah tempat bergantung.
Maka camkanlah dari sekarang, bahwa Allah hanya akan menolong hamba-Nya yang selalu ingat dengan-Nya dalam setiap keadaan termasuk dalam kelapangan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
تعرَّفْ إلى اللهِ في الرَّخاءِ يَعْرِفْكَ في الشِّدَّة
“Kenalilah Allah ketika senang maka Dia akan mengenalmu ketika susah.” (HR. Tirmidzi: 2516, Shahihul Jami’: 7957)
Artinya, tunaikanlah hak Allah di saat engkau lapang, sehat dan berkecukupan maka Allah akan mengenalmu di saat engkau susah, sakit dan sempit.
Hubungan yang demikian itu telah dikabarkan oleh Allah dalan Al-Qur’an. Ingat kepadanya maka Dia akan ingat pula padamu. Allah berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al-Baqarah: 152)
Oleh sebab itu, jangan salahkan Allah jika dalam keadaan sempit Dia tak ingat pada kita. Karena bisa jadi selama ini kita yang dalam keadaan lapang tidak pernah ingat pada-Nya.