Tiga Bentuk Pengabulan Do’a
Salah satu diantara sebab terbesar seorang meningalkan do’a kepada Allah adalah tergesa-gesa dan tidak sabar untuk melihat hasil dari do’anya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:
لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ ، قيل : يَا رَسُوْلَ اللَّه، وَمَا الاسْتِعْجَالُ؟ قَالَ : يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ و قَدْ دَعَوْتُ فَلم أَرَ يسْتَجِيبُ لِي، فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ ويَدَعُ الدُّعَاءَ
“Do’a seorang hamba akan senantiasa terkabul selama ia tidak berdo’a untuk kemaksiatan atau untuk memutuskan silaturahim dan tidak tergesa-gesa.” Salah satu sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah bagaimanakah bentuk ketergesa-gesaan itu?” Beliau menjawab: “Hamba tadi berkata: Aku telah berdo’a dan sungguh aku telah berdo’a namun Allah belum juga mengabulkan do’aku. Ia merasa jenuh dan letih lalu akhirnya meninggalkan do’a.” (HR. Muslim: 2735)
Dan ketergesaan ini dikarenakan oleh salah paham atau mungkin juga karena tidak tahu perihal bentuk pengabulan Allah terhadap do’a seorang hamba. Banyak diantara kita hari ini yang mengira bahwa bentuk pengabulan itu hanya dengan melihat semua apa yang diminta terwujudkan. Berdo’a minta umrah lalu tiga hari berikutnya tiba-tiba ada orang kaya yang membayarkan semua biaya umrah. Itu diantara misalnya, padahal bentuk pengabulan do’a itu ternyata ada tiga. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا
“Tidak ada seorang muslim pun yang berdo’a dengan sebuah do’a yang tidak ada dosa serta pemutus silahturahmi melainkan Allah akan memberikannya satu dari tiga pilihan; 1) bisa jadi disegerakan do’a tersebut, 2) bisa jadi Allah simpan untuk dirinya di akhirat nanti, 3) dan bisa jadi Allah menghindarkannya dari keburukan yang semisal.” (HR. Ahmad: 17/213)
Inilah tiga bentuk pengabulan do’a dari Allah yang wajib kita pahami, agar kita tidak berburuk sangka kepada-Nya, dan agar kita tidak berputus asa dari rahmat-Nya. Allah pasti mengabulkan do’a, karena Ia telah berjanji dalam firman-Nya:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)
Oleh sebab itu, teruslah berdo’a karena selama tidak ada penghalang maka pasti Allah akan kabulkan dengan salah satu dari tiga, yang sesuai dengan hikmah-Nya, karena Allah lebih tahu apa mana yang lebih baik buat kita.
Baca juga Artikel:
Terus Berdo’a dan Tidak Tergesa-gesa
Teruslah Berdo’a – Pelajaran Dari Nabi Zakariya
Bagaimanakah Adab dan Cara Berdo’a Yang Benar?
Ditulis di rumah mertua tercinta Jatimurni Bekasi, Kamis 29 Rabi’ul Akhir 1441H/ 26 Desember 2019M
Follow fanpage maribaraja KLIK
Instagram @maribarajacom
Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja untuk dapatkan artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda di admin berikut KLIK