Sabilul Mukmin 3 – Hidayah Dari Allah
Hidayah terbagi menjadi dua, yaitu
- Hidayatul Bayan
Yaitu petunjuk berupa keterangan dan ilmu agama. Hidayah ini bersifat umum, semua manusia memiliki kesempatan untuk mendapatkan dan memberikan hidayah ini. Allah berfirman kepada Nabi Muhammad ﷺ:
وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Asy-Syura: 52)
- Hidayut Taufiq
Yaitu hidayah dari Allah kepada hambanya untuk menerima kebenaran, memeluk islam dan beriman. Hidayah ini murni milik Allah. Tidak ada seorang makhluk pun yang dapat memberikan hidayah ini. Allah berfirman kepada Nabi Muhammad ﷺ berkaitan dengan Abu Thalib:
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. Al-Qashash: 56)
Hidayah Dari Allah Sedangkan Sebab Dari Hamba
Hidayah di tangan Allah. Dialah yang memberi hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki. Allah berfirman:
فَرِيقًا هَدَى وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيْهِمْ الضَّلالَةُ
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. (QS. Al-A’raf: 30)
Hidayah dan kesesatan memang berasal dari Allah, namun sebab dari hidayah dan kesesatan tersebut berasal dari perbuatan manusia. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan:
Allah hanya akan memberi hidayah kepada yang pantas menerima hidayah dan menyesatkan yang pantas untuk disesatkan. Allah berfirman:
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ
Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. (QS. Ash-Shaf: 5)
Allah juga berfirman:
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظّاً مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya. (QS. Al-Maidah: 13)
Allah menjelaskan bahwa sebab Allah menyesatkan orang yang sesat itu adalah karena sebab dari hamba itu sendiri.
Sebab-Sebab Hidayah
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan: Hidayah memiliki sebab-sebab, diantaranya:
- Berdo’a dan bersungguh-sungguh memintanya
- Memperbanyak membaca dan mentadabburi Al-Qur’an
- Perhatian dengan sunnah Nabi ﷺ dan sejarah hidup beliau
- Berteman dengan orang-orang shalih
- Hadir di majelis ilmu.
Semoga bermanfaat
Follow fanpage maribaraja KLIK
Instagram @maribarajacom