AL-HASAN AL- BASHRI – Antara Mukmin Dan Fajir
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah mengatakan:
الْمُؤمِنُ يَعْمَلُ بِالطَّاعَاتِ وَهُوَ مُشْفِقٌ وَجِلٌ خَائفٌ، وَالفَاجِرُ يَعْمَلُ بِالْمَعَاصِي وَهُوَ آمِنٌ
Seorang mukmin mengerjakan ketaatan-ketaatan dalam keadaan ia merasa khawatir dan takut. Adapun seorang yang fajir mengerjakan kemaksiatan-kemaksiatan dalam keadaan ia merasa aman. (Tafsir Ibn Katsir: 2/234, Mausu’ah Nadhratin Na’im: 4003) Alih bahasa: Retno Palupi, Bekasi
______________________
Memang demikianlah seorang mukmin, beribadah kepada Allah dengan menggabungkan sifat cinta, harap, dan takut. Allah berfirman:
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka selalu berdoa kepada Kami dengan perasaan harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu.‘” (QS al-Anbiyaa’:90)
Hanya orang yang durjana saja yang merasa aman dan anteng terhadap ancaman Allah. Merekalah kaum yang akan benar-benar merugi. Allah berfirman:
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. Al-A’raf: 99)
Oleh sebab itu, jangan pernah merasa aman dari makar Allah. Ingat setiap maksiat ada tanggungannya tidak akan dibiarkan begitu saja oleh Allah. Semua kita bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat.