Empat Sifat Teladan Dari Nabi Ibrahim – Surat An-Nahl: 120
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS. An-Nahl: 120)
______________________
Makna Kata “Ummat” (Lihat artikel terkait)
Kata “ummat” di dalam al-Qur’an memiliki empat makna yaitu Imam (pemimpin) sebagai mana dalam ayat ini, Thaifah (sekelompok orang), Millah (agama), zaman (waktu).
Empat Sifat Nabi Ibrahim
Di dalam ayat ini Allah menyifati khalilnya (kekasih) Nabi Ibrahim alaihis salam dengan empat sifat:
Pertama, beliau adalah Imam panutan dalam kebaikan karena kesempurnaan kesabaran serta keyakinannya kepada Allah. Dengan dua hal inilah kepemimpinan dalan agama dapat digapai. Allah berfirman:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. As-Sajadah: 24)
Kedua, beliau adalah orang yang benar-benar khusyu’, taat dan konsisten dalam beribadah kepada Allah.
Ketiga, beliau adalah orang yang berpaling dari kesyirikan dan benar-benar menuju serta kembali hanya kepada Allah.
Keempat, jauhnya beliau dari kesyirikan serta berlepas diri dari pelaku kesyirikan. Sebagaimana firman Allah menghikayatkan ucapan beliau alaihis salam dan orang-orang yang beriman kepada kaumnya:
إِنَّا بُرَآءُ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS. Al-Mumtahanah: 4)
Nabi Ibrahim Adalah Panutan
Allah telah menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim adalah panutan, sosok yang pantas untuk dijadikan teladan bagi mereka yang menginginkan keselamatan. allah berfirman:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS. Al-Mumtahanah: 4)
Oleh karena itu, bagi siapa saja yang menginginkan keselamatan di dunia dan di akhirat maka wajib meneladani Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Yang diteladani dari beliau adalah khususnya empat sifat yang disebutkan oleh Allah dalam ayat ini.