Semua Bentuk Permainan Dadu Haram

Hukum asal permainan adalah boleh selama tidak ada keharaman di dalamnya. Jika terdapat keharaman maka permainan itu pun menjadi terlarang. Salah satu permainan yang terlarang dalam Islam adalah permainan dadu (An-Nard). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدَشِيرِ فَكَأَنَّمَا صَبَغَ يَدَهُ فِي لَحْمِ خِنْزِيرٍ وَدَمِهِ

Barangsiapa bermain dadu, maka ia seakan-akan mencelupkan tangannya ke dalam daging babi dan darah babi. (HR. Muslim: 2260)

Dalam hadits yang lain, dari Abu Musa Al-Asy’ari, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدِ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ

Barangsiapa yang bermain dadu maka ia telah berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. (HR. Abu Dawud: 4938)

Bahkan permainan ini diharamkan meskipun tanpa taruhan. Disebutkan dalam fatwa Lajnah Da’imah 15/210 (Lembaga fatwa Arab Saudi):

لا يجوز اللعب بالنرد ولو كان بغير عوض ، خصوصا إذا شغل عن أداء الصلاة في وقتها ، فالواجب ترك ذلك ؛ لأنه من اللهو المحرم

Tidak boleh bermain dengan menggunakan dadu walaupun tanpa taruhan, lebih khusus apabila sampai membuat sibuk dari melaksanakan shalat pada waktunya. Wajib meninggalkannya karena permainan tersebut merupakan permainan yang haram.” (disadur dari Islamqa.info dengan judul: Hukmu Al-La’b bi Ath-Thawilah)

Oleh sebab itu, sebagai seorang muslim kita wajib memperhatikan semua bentuk permainan yang ada dirumah kita. Semua permainan yang menggunakan dadu maka harus segera ditinggalkan dan dibuang agar kita tidak terjatuh pada dosa besar. Semoga Allah melindungi kita dan semua keluarga kita dari segala bentuk permainan yang haram.

Baca juga artikel berikut:

Antara Konsep Ibadah dan Mu’amalah

Selesai disusun di Maktabah Az-Zahiriy Jatimurni Bekasi, Rabu 24 Dzul Qa’dah 1441/ 15 Juli 2020

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja atau dapatkan broadcast artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda  di admin berikut KLIK

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !