Empat Amalan Yang Pahalanya Menyamai Haji – Khutbah Jum’at

Tema khutbah kali ini membahas empat amalan yang pahalanya menyamai Haji

KHUTBAH PERTAMA

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.

ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ.

ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ صَلَّى ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ.

Jama’ah kaum muslimin, sidang jum’at rahimakumullah…..

Naik Haji, berangkat ke tanah suci adalah satu diantara sekian banyak harapan kita. Sebuah perjalanan ibadah menuju tempat termulia di jagad raya. Pautan hati tempat bersimpuh khusyuk di hadapan ilahi rabbi. Rindu sangat sanubari kita ini tatkala mata hanya dapat menatap Ka’bah dari sini. Dan lebih dari itu, balasan dari ibadah haji adalah satu hal yang sangat kita dambakan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

“Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari: 1773, Muslim: 1349)

Terbayang betapa indahnya perjalanan itu, lebih-lebih jika membayangkan ibadah yang paling inti dalam haji yaitu wukuf di Arafah. Rasululullah shallallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa Allah membanggakan mereka yang wukuf di arafah di hadapan para malaikat dan mengabulkan do’a mereka. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيُبَاهِي الْمَلَائِكَةَ بِأَهْلِ عَرَفَاتٍ يَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي شُعْثًا غُبْرًا

“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla membanggakan orang-orang yang wukuf di Arafah kepada para Malaikat seraya berfirman: ‘Lihatlah para hamba-Ku, mereka dalam keadaan kusut dan berdebu.'” (HR. Ahmad: 7702)

Namun ibadah ini Allah kaitankan dengan kemampuan. Sehingga hanya bagi mereka yang mampulah -mampu secara finansial dan fisik- yang dapat merasakan indahnya ibadah ini. Allah berfirman:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran: 97)

Tidak semua kita dapat merasakan ibadah yang agung ini meski harapan membuncah besar dalam hati. Banyak diantara kita yang belum dapat berangkat kesana. Bisa jadi Allah belum melapangkan harta kita, padahal badan kita sehat dan kuat. Bisa jadi Allah menguji kita dengan kelemahan pada badan entah karena sakit padahal kita punya harta yang lapang. Dan bisa jadi karena keadaan, kita punya kelapangan harta, badan kita sehat tetapi keadaan yang menghalangi seperti pandemi, atau harus menunggu antrian dalam waktu yang lama sebagaimana yang telah kita maklumi terjadi di negeri kita ini. Sehingga dengan halangan-halangan yang ada, kita belum berkesempatan pergi kesana.

Akan tetapi Jama’ah kaum muslimin, Allah Maha Adil, sebagaimana Allah menjanjikan ganjaran yang besar dari ibadah ini bagi orang-orang yang mampu, maka Allah juga telah menyiapkan ibadah-ibadah bagi hamba-Nya yang belum mampu, yang nilai pahalanya setara dengan ibadah Haji. Berikut kita akan sampaikan 4 amalan yang nilainya setara dengan ibadah Haji, sehingga bagi kita yang belum mampu pergi haji tahun ini bisa tetap mendapatkan pahala seperti berhaji.

  1. Menjaga shalat wajib berjama’ah di Masjid

Diriwayatkan oleh Abu Umamah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةِ مَكْتُوْبَةٍ، فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الحَاجَّ المُحْرِم، وَمَن خَرَجَ إِلَى تَسْبِيْحِ الضُحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاه، فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ المُعْتَمِر

Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci (telah berwudhu) untuk menunaikan shalat wajib maka pahalanya seperti pahalanya seorang yang berhaji yang tengah ihram. Dan barang siapa yang keluar untuk menunaikan shalat Dhuha, tidak ada tujuannya selain itu maka pahalanya seperti seorang yang umrah. (HR. Abu Dawud: 558)

  1. Shalat Subuh berjama’ah kemudian berdzikir hingga terbit matahari lalu shalat dua raka’at

Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ، تَامَّةٍ، تَامَّةٍ

Barang siapa yang shalat subuh secara berjamaah lalu ia duduk untuk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit lalu ia shalat dua raka’at maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna dan sempurna. (HR. Tirmidzi: 586, Shahih At-Targhib: 469)

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ لِلَّهِ رب العالمين أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، أما بعد

Jama’ah kaum muslimin, sidang jum’at rahimakumullah…..

  1. Menghadiri majelis ilmu (Taklim) di Masjid

Diriwayatkan oleh Abu Umamah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

من غَدا إِلَى الْمَسْجِد لَا يُرِيد إِلَّا أَن يتَعَلَّم خيرا أَو يُعلمهُ كَانَ لَهُ كَأَجر حَاج تَاما حجَّته

Barang siapa yang berangkat menuju masjid, tidak ada tujuannya selain berlajar kebaikan (ilmu) atau mengajarkannya maka baginya seperti pahala seorang yang berhaji yang sempurna hajinya. (HR. Ath-Thabarani: 7473)

  1. Berbakti kepada kedua orang tua

Dari Anas bin Malik ia menceritakan:

أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ ، وَإِنِّي لَا أَقْدِرُ عَلَيْهِ ، فَقَالَ : ” هَلْ بَقِيَ أَحَدٌ مِنْ وَالِدَيْكَ ؟ ” قَالَ : أُمِّي قَالَ : ” فَأَبْلِ اللَّهَ عُذْرًا فِي بِرَّهَا ، فَإِنَّكَ إِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ وَمُعْتَمِرٌ وَمُجَاهِدٌ

Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian berkata: Aku ingin ikut berjihad akan tetapi aku tidak mampu. Rasulullah bertanya: Apakah masih ada yang hidup dari kedua orang tuamu? Ia menjawab: Ibuku. Rasulullah bersabda: Kalau begitu tunjukkanlah udzurmu kepada Allah dengan berbakti kepadanya. Jika kamu melakukan hal itu maka kamu adalah seorang yang berhaji, berumrah dan seorang yang berjihad. (HR. Abu Ya’la: 2760, Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Ausath)

Karenanya, bagi kita yang masih memiliki orang orang tua, jangan sia-siakan. Mereka adalah ladang pahala kita. Berbaktilah kepada mereka. Kunjungi mereka atau ambil HP kita dan telpon mereka, tanyakan kabar mereka, penuhi kebutuhan mereka. Buat mereka tersenyum bahagia dan ridha kepada kita sehingga kita bisa mendapatkan pahala yang besar, diantaranya pahala naik haji. Lakukan sebelum terlambat, karena kesempatan berbakti saat mereka masih hidup tidak akan pernah terulang lagi untuk kedua kalinya ketika mereka telah tiada.

Semoga Allah mengizinkan kita dapat berangkat haji. Jika tidak tahun ini maka mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang. Bagi kita yang belum memiliki kesempatan maka marilah bersemangat melakukan amalan-amalan yang telah kita sebutkan, hadirkan hati kita. Mari menjaga shalat wajib berjama’ah di masjid, shalat subuh kemudian berdzikir hingga terbit matahari lalu shalat dua raka’at. Marilah menghadiri majelis-majelis ilmu, dan bagi kita yang masih memiliki orang tua marilah sungguh-sungguh berbakti kepada mereka. Sehingga mudah-mudahan kita mendapatkan pahala seperti orang-orang yang berhaji.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

ا‏للَّهُمَّ إِنِّا أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

ربنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْن

_____________________

4 amalan ini diringkas dari artikel:

  1. Islamway.net dengan judul: A’mal wa Qurubat Ta’diluAl-Hajj fi Ats-Tsawab
  2. Saaid.net dengan judul: A’mal Ya’dilu Tsawabuha Al-Hajj

Lihat:

Arsip Khutbah Maribaraja.Com

Selesai disusun di Komplek Pondok Jatimurni Bekasi

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !