Bersedekah Saat Jiwa Cinta Harta

Yang namanya jiwa, tabiat dasarnya cinta pada harta, sulit untuk mengeluarkannya karena takut jatuh miskin. Apalagi disaat badan sehat. Namun, justru disitulah letak ganjaran yang besar bagi mereka yang mau menginfakkan hartanya meski jiwanya berat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia bercerita: “Ada seorang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam kemudian bertanya, ‘Wahai Rasulullah sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya?’ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى

‘Engkau bersedekah sementara engkau dalam keadaan sehat, hatimu ada sifat kikir, khawatir akan tertimpa miskin dan ingin menjadi kaya.’” (HR. Bukhari: 1353, Muslim: 1032 )

Demikianlah, bahwa pahala seorang yang bersedekah akan bertambah pada saat jiwanya dilanda sifat kikir, keinginan menjadi kaya, dan badannya sehat. Oleh sebab itu, maka paksalah jiwa ini untuk bersedekah meski masih terasa berat. Moga-moga ia ke depannya biasa berbuat kebaikan.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !